Suara.com - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mencatat harga sawit dan karet saat ini anjlok. Selain itu kesejahteraan petani terus melorot.
Itu dikatakan Sandiaga saat melakukan kampanye nasional di GOR Pangkusuma, Pontianak di hadapan para pendukung, partai koalisi, relawan dan masyarakat menyampaikan bahwa industri pengelolaan merupakan solusi untuk mengatasi anjloknya harga sejumlah komoditas unggulan di Kalimantan Barat.
"Saat ini harga komoditas unggulan Kalbar seperti sawit anjlok, karet anjlok dan lainnya juga. Sehingga pendapatan petani rendah. Untuk itu perlu dihadirkan dan didorong industri pengelolaan atau hilir agar harga tidak anjlok seperti saat ini," ujarnya di Pontianak, Selasa (2/4/2019).
Ia menambahkan bahwa ketika terpilih Prabowo - Sandiaga, geliat ekonomi harus ditumbuhkan. Indonesia yang saat ini masih ada impor pangan, secara perlahan harus dikurangi dan bahkan ditiadakan.
"Dulu kita sebagai negara pengekspor namun kita justru kita yang impor saat ini. Kita harus berdaulat di bidang pangan, energi dan lainnya. Kita kembalikan Indonesia jadi pengekspor dan tentunya produk olahan. Kalau kita bisa memenuhi sendiri mengapa harus impor," jelas dia
Ia menambahkan perlu dihadirkan dan didukung usaha padat karya sehingga dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak. Di luar itu, pihaknya juga telah menyiapkan program Oke Oce serta rumah siap kerja.
"Melalui program di bidang ekonomi tersebut bisa membuka peluang kerja. UMKM dan pelaku usaha jenis lainnya kita harus dampingi dan berikan insentif. Bagi pelaku usaha pada karya kita kasih intensif dengan pelatihan dan sebagainya. Bagi UMKM selama dua tahun pertama dibebaskan pajak dan dimudahkan izin serta lainnya," kata dia.
Lanjutnya, Kalbar yang memiliki daerah perbatasan tentu harus terus diperhatikan. Menurutnya pendekatan kesejahteraan atau ekonomi harus dilakukan olehnya ketika terpilih bersama Prabowo.
"Pendekatan ekonomi di perbatasan harus terus kita hadirkan. Jangan hanya pendekatan keamanan saja. Termasuk melalui Ok Oce nanti di perbatasan atau di 14 kabupaten kota di Kalbar. Kita akan menyasar daerah perbatasan juga," sebut dia.
Baca Juga: Foto Bareng Afgan, Sandiaga Uno : Please Banget Jangan Tertukar
Sandi juga berjanji ketika terpilih akan menghapus sistem kerja kontrak. Menurutnya hal itu karena bukan hanya merugikan karyawan juga pemberi kerja. Hal itu sebagaimana apa yang telah pihaknya tandatangani dari satu di antara 10 tuntutan rakyat.
"Kita akan menghapus sistem kerja kontrak dengan catatan jenis kerja yang memang tetap. Kenapa harus kontrak. Kecuali kerja yang sifatnya dalam tempo tertentu itu baru boleh yang menggunakan kontrak," jelas dia.
Tambahnya, pemerintahan yang adil dan tegas dalam segala aspek terus dihadirkan di tengah masyarakat. Hukum ditegakkan bukan hanya tajam di bawah namun menyentuh semua.
"Kita harus adil dalam berbagai aspek. Dengan adil baru makmur. Di bawa Prabowo - Sandi, kita hadirkan pangan murah, listrik murah, UMKM menggeliat, pendapatan petani tinggi dan hal lainnya. Oleh karena itu pilih kami. Mari kita juga di momen Pemilu 2019 ini dihadapi dengan riang gembira dan damai bebas dari hal yang melanggar aturan," ajak dia. (Antara)
Berita Terkait
-
Foto Bareng Afgan, Sandiaga Uno : Please Banget Jangan Tertukar
-
Selasa Ini, Sandiaga Kampanye di Pontianak, Bekasi dan Jakarta
-
Anggota DPRD Sibuk Kampanye, Pembahasan Cawagub DKI Ditunda Usai Pemilu
-
PDIP Nilai Sandiaga Janji Angkat Milenial Jadi Menteri Cuma Rayuan Saja
-
Diiringi 'Kemesraan', Dua Gestur Prabowo Subianto untuk Titiek Soeharto
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025