Suara.com - Aktivis asal Amerika Serikat, Ralph Nader mengajak para pengguna pesawat untuk memboikot pesawat Boeing 737 Max 8. Seruan boikot tersebut terkait dua kecelakaan mematikan yang terjadi dalam lima bulan terakhir ini.
Dikutip dari Reuters, aksi Ralph Nader menyerukan boikot juga dikarenakan keponakannya ada di antara 157 korban yang tewas pada kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines pada (10/3/2019).
Secara global, maskapai penerbangan di dunia melakukan penangguhan penerbangan Boeing 737 Max 8 pasca jatuhnya Ethiopian Airlines dan Lion Air.
Seperti Arab Saudi yang memperpanjang penangguhan penerbangan menggunakan Boeing 737 Max 8 seperti diungkapkan oleh Menteri Nabeel al-Amudi pada Senin lalu.
"Tidak ada 737 Max terbang di kerajaan pada saat ini dan tidak ada rencana lagi mereka untuk kembali dalam waktu dekat," ujar Menteri Nabel al-Amudi.
Selain itu maskapai penerbangan asal Amerika Serikat Southwest Airlines juga memperpanjang penangguhan jadwal penerbangan pesawat Boeing 737 Max 8 hingga Mei mendatang.
"Ini akan berdampak pada rute bulan Mei, tetapi sekarang setelah keputusan yang dibuat kami dapat membangun jadwal kami tanpa penerbangan sebelumnya dengan harapan untuk meminimalkan gangguan," ujar Asosiasi Pilot Southwest Airlines.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE