Suara.com - Perusakan dan pembakaran nisan salib di kompleks Makam Bethesda Mrican, Jalan Gejayan, DI Yogyakarta, memantik komentar dari Alissa Wahid, putri Presiden ke-3 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Pendapat tersebut dilontarkan Alissa Wahid melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, @AlissaWahid, mengomentari tautan artikel dari sebuah laman media massa daring, Sabtu (6/4/2019).
Menurut Alissa Wahid, ada pihak yang berniat memancing keributan menyusul adanya perusakan tersebut. Karena itu, cuit Alissa Wahid, negara harus merumuskan langkah untuk mengatasi problemnya.
"Kalau ini sih menurut saya sudah ada niatan memancing keributan. Berbeda dengan kasus Pleret Bantul kemarin yang murni tegangan antarwarga. Yang jelas, negara harus segera merumuskan langkah mengatasi akar problemnya: prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang dihajar eksklusifisme kelompok," kicau Alissa Wahid.
Kemudian, ada salah seorang warga Twitter yang menyarankan Alissa Wahid agar melaporkan peristiwa tersebut dan jangan memperkeruh suasana dengan opini pribadi.
"@AlissaWahid Sebaiknya dilaporkan aja,biar polisi yang usut, jangan memperkeruh suasana dengan opini pribadi," cuit warga Twitter dengan pemilik akun @hendradiba.
Saran tersebut dijawab oleh Alissa Wahid: "Terima kasih pengingatnya. Saya orang Yogyakarta, dan bekerja di isu intoleransi ini sudah lama. Insya Allah bukan sekadar beropini."
Ada pula seorang warga Twitter yang menyangkutkan peristiwa tersebut berkaitan dengan pemilihan presiden 2019. Dia meminta Alissa Wahid jangan reaktif.
"@AlissaWahid berkaitan dengan pilpres pasti mba. Sabar-sabarin aja. Jangan reaktif. Polisi tapi ya tetap usut. Habis pilpres, isu SARA lenyap kok. Mission failed," cuit akun @azril_me.
Namun, pernyataan tersebut dijawab oleh Alissa Wahid: "Tidak juga. Peningkatan kasus intoleransi di Yogyakarta sudah terjadi lebih dari 5 tahun terakhir kok."
Terjadi sejak 2017
Perusakan nisan di makam Bethesda Jalan Affandi, Gejayan, Sleman pada Sabtu (6/4/2019) bukan peristiwa pertama. Sebelumnya pada Rabu (3/4/2019) sejumlah nisan juga sudah dirusak pelaku misterius.
Asmono, salah seorang ahli waris yang nisannya dirusak menjelaskan sebelum perusakan pada Sabtu, nisam istrinya sudah dirusak. Tak hanya nisan istrinya ada nisan-nisan lainnya yang berada di kompleks itu yang dirusak.
Nisan-nisan itu dicabut dan diletakkan tak jauh dari makam.
“Pas Rabu itu nisan istri saya dicabut, tetapi kemudian saya pasang lagi,” kata Asmono kepada wartawan di Makam Bethesda, Minggu (7/4/2019).
Berita Terkait
-
Nisan Salib di Pemakaman RS Bethesda, Yogyakarta Dicabut dan Dibakar
-
Salib Dipotong hingga Tolak Sedekah Laut, 4 Kasus Intoleransi di Yogyakarta
-
Pemotongan Salib Makam Albertus Viral, Wali Kota Yogyakarta Salahkan Media
-
Cerita Pastur yang Temui Maria Usai Insiden Pemotongan Salib Nisan Slamet
-
Potong Salib di Kuburan Albertus Slamet Sampai ke Telinga Mendagri
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra
-
Mahfud MD Bongkar Borok Polri: Masuk Akpol Pakai Jatah, Mau Jadi Brigjen Mesti Bayar?
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama
-
Polda Metro Gulung Jaringan Narkoba Jelang Tutup Tahun: 2054 Tersangka Diciduk, 387 Kg Barbuk Disita
-
Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Jadi Malam Galang Dana Bencana Sumatra
-
Bukan Lewat DPRD, Ini Resep Said Abdullah PDIP Agar Biaya Pilkada Langsung Jadi Murah
-
Hari Ibu 2025, Menteri PPPA Serukan Nol Toleransi Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan
-
Tuntaskan 73 Perkara, KPK Ungkit Amnesti Hasto Kristiyanto dan Rehabilitasi Ira Puspadewi
-
Diburu KPK, Kasi Datun Kejari HSU Akhirnya Menyerahkan Diri ke Kejati Kalsel
-
Catatan KPK 2025: 439 Perkara, 69 Masih Penyelidikan