Suara.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) menyatakan kampanye akbar yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) mengalami masalah perizinan. Kampanye yang diklaim dihadiri satu juta massa pendukung Prabowo-Sandi itu digelar pada Minggu (7/4/2019).
Pernyataan tersebut diungkap oleh Sekretaris Direktorat Hukum dan Advokasi BPN Prabowo, Habiburokhman dalam acara diskusi publik yang bertajuk Kampanye 02 Sering Diganggu.
Menurut Habibur, permasalahan tersebut baru diselesaikan pukul 24.00 WIB hari Sabtu (6/4/2019) atau dua jam sebelum acara dimulai.
"Misal di GBK. Seingat saya persoalan perizinan baru selesai sekitar jam 12.00 malam. Padahal acara baru kita mulai jam 02.00 malam," ujar Habibur di Seknas Prabowo-Sandi Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).
Habibur mengatakan, awalnya ia dan Direktur Advokasi dan Hukum BPN Sufmi Dasco Ahmad sudah mengantongi Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP). Dari STTP tersebut Politisi Gerindra itu mengatakan sudah mendapat izin untuk melakukan pidato kampanye pukul 06.00 WIB.
Tak lama, ia mendapat informasi dari temannya yang mengatakan STTP akan ditarik dan diganti sehingga pidato kampanye baru bisa dilaksanakan pukul 09.00 WIB. Padahal rundown sudah disosialisasikan dan tidak mungkin untuk diubah.
Menurut Habibur, jika pidato dimulai pukul 09.00, nantinya cuaca akan terlalu panas dan ia mengkhawatirkan kondisi massa kampanye.
"Ada telepon dari teman-teman bahwa surat yang kita pegang akan ditarik digantikan bahwa pak Prabowo baru bisa pidato jam 9 pagi. Padahal rundown sudah tersosialisasikan," kata Habibur.
Akhirnya, cerita Habibur, kubu BPN tidak memberikan STTP yang sudah ia terima secara fisik walaupun sudah diminta. Karena itu ia tetap berani menyelenggarakan pidato kampanye pukul 06.00 WIB karena tetap memiliki STTP tersebut.
Baca Juga: Anies: MRT Enggak Ada Kelas, Office Boy Hingga Presiden Posisinya Sama
"Pak Dasco sampai ngotot berani pasang badan. Itu STTP kita gak kasih kan udah kita terima jadi mereka gak berani ganti," pungkas Habibur.
Berita Terkait
-
Heboh Biksu Hadiri Kampanye Akbar Prabowo di GBK, Diduga Gadungan
-
72 Ton Sampah Kampanye Akbar Prabowo, Dinas LH DKI: Enggak Ada Masalah
-
Kampanye Akbar Prabowo - Sandiaga di GBK Hasilkan 72 Ton Sampah
-
Zaskia Sungkar Terenyuh Lihat Potret Toleransi Beragama di Kampanye Prabowo
-
FPI Jawab Pengakuan Yusril Soal Bendera PBB Disita di Kampanye Prabowo
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting