Suara.com - Caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dini Purwono secara langsung mengkritik kinerja para kader partai politik dari Koalisi Indonesia Adil Makmur. Ia menyampaikan pengamatannya itu dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One, Selasa (9/4/2019) kemarin.
Mulanya Dini Purwono mengatakan, tak ada aksi nyata dari kubu paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
"Terus terang, selama ini, selama proses kampanye saya tidak melihat program aksi yang nyata dari 02 dan selalu saya tunggu. Kalau kita bicara visi misi, semua sama. Saya sudah cocokin kok side by side. Eggak ada bedanya visi misi. Kita semua ya jargon-jargon, populis aja gitu kan," kata Dini Purwono.
"Tapi yang kita perlu tahu itu adalah kemampuan paslon untuk mengeksekusi. How to. Bagaimana caranya dia meng-achieve visi misinya," tambahnya.
Mendengar hal tersebut, Juru Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Haikal Hassan menunjukkan reaksinya. Ia tertawa lalu mengetuk meja. Begitu juga Dahnil Anzar, yang menahan tawa setelah memalingkan tatapannya dari arah Dini Purwono.
Namun Dini Purwono tetap melanjutkan pernyataannya.
"Setiap menjelang pesta demokrasi, kampanye, itu seharusnya momen terbaik untuk, terutama partai politik, memberikan edukasi kepada masyarakat. Harusnya turun, blusukan, tatap muka, memberikan edukasi terhadap masyarakat daripada nyebarin hoaks, saling menjelekkan," ujarnya, yang kemudian disela Haikal Hassan.
"Yang bisa eksekusi petahana. Belum jadi presiden enggak bisa eksekusi," sahut Haikal Hassan, meskipun kemudian tak ditanggapi Dini Purwono.
Mantan staf khusus Menteri Keuangan ini melanjutkan, kinerja pemerintah yang dinilai buruk menunjukkan bahwa selama ini kubu 02 tidak bekerja dengan benar.
Baca Juga: Akun Medsos Ferdinand Diretas, Timses Prabowo: Ada Pihak yang Kalap
"Harusnya kalian itu enggak perlu meributkan hal-hal seperti itu, kinerja pemerintah yang buruk, begini, begitu, inflasi, pengangguran, setiap kali narasinya itu kita dengarkan. Itu semakin menunjukkan, kalian parpol-parpol di kubu 02 tidak bekerja. Karena apa? Kalian kan sudah punya kursi di DPR selama ini kan?" tegas Dini Purwono.
Dirinya kemudian menuturkan bahwa saat ini sangat sedikit masyarakat Indonesia yang benar-benar memahami politik, apalagi konsep trias politica, atau korelasi antara lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif di pemerintahan.
"Jadi kalau mereka ribut masalah utang, infrastruktur, mereka harusnya mengerti bahwa semua kegiatan pemerintah itu sudah dibahas bersama-sama antara DPR dan pemerintah dalam pembahasan APBN," ungkap Dini Purwono.
Saat ia mengatakan hal itu, terdengar sayup-sayup suara Ferdinand Hutahaean, yang tampak geregetan ingin memberikan respons. Namun, tak ada mikrofon di dekat kader Partai Demokrat itu, sehingga tak terdengar jelas apa yang ia katakan.
Dini Purwono lantas tetap lanjut berbicara, "Nah, jadi ini menunjukkan, kalau kalian komplain dengan pemerintah yang ada pada saat ini, berarti DPR-nya ke mana aja selama ini? Kan itu sebenarnya sudah dibahas."
Ucapan Dini Purwono ketika itu dibarengi dengan suara pelan tanpa mikrofon dari jubir BPN, yang terdengar sedikit ribut sambil agak tertawa, sehingga Presiden ILC, Karni Ilyas harus meminta mereka untuk diam sejenak.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru