Suara.com - Kepemimpinan calon presiden nomor urut 01 petahana Joko Widodo (Jokowi) mendapat kritik dari Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli. Jokowi dinilai terlalu ingin tahu detail kinerja bawahannya.
"Niatnya sih baik sekali dan model kepemimpinannya itu hands on, pengin tahu semua, pengin ngikutin semua," komentar Rizal Ramli tentang Jokowi, menjawab pertanyaan Najwa Shihab dalam program Mata Najwa, Rabu (10/4/2019) kemarin.
Namun menurutnya, gaya memimpin Jokowi itu tidak bagus. Rizal Ramli lebih menyukai kemampuan memimpin calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, yang mengakui tidak mengerti ilmu ekonomi.
"Prabowo memiliki kemampuan untuk memimpin. Bahwa dia enggak ngerti banyak hal di dalam bidang ekonomi, beliau ngaku kok. 'Mas Rizal, saya mohon maaf, walaupun bapak saya profesor ekonomi, di meja makan kuliah ekonomi, saya mah dari dulu enggak tertarik. Saya tertariknya sejarah militer, tapi kan ada Mas Rizal buat bantuin saya,'" ujar Rizal Ramli.
Pakar ekonom ini kemudian memberikan kepemimpinan Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai contoh. Menurut Rizal Ramli, cara memimpin seperti itulah yang baik.
"Artinya dia ngerti the delegation of authority. Pemimpin itu penting sekali, kayak zaman Pak Harto lah. Pak Harto kan cuma pimpin sembilan orang," katanya. "Jadi pemimpin itu span of control-nya paling hanya sembilan, sebelas, yang bagus, serahkan ke bawah."
Rizal Ramli mengaku keberatan dengan Jokowi, yang selalu ingin tahu seluruh kinerja orang-orang di bawahnya secara detail, terlebih sering mengadakan rapat, yang menurut Rizal Ramli tidak penting.
"Saya pengalaman Pak Jokowi, Pak Jokowi pengin tahu detail kesemuanya. Rapat kabinet bisa lima sampai tujuh kali seminggu. Itu kan enggak perlu. Ya mungkin mudah-mudahan beliau belajar lah. Setelah ini dia akan kurangi rapat-rapat yang kagak penting," tutur Rizal Ramli.
Pernyataan tersebut ditanggapi oleh Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin Moeldoko. Kepala Staf Kepresidenan Indonesia ini mengungkapkan, Jokowi melakukan hal tersebut agar perintah yang ia berikan dijalankan dengan benar.
Baca Juga: Siang Ini Jokowi Kampanye di Depok, Ribuan Massa Sudah Membludak
"Persoalan kita itu bukan di atas, persoalan kita itu justru di bawah," ujar Moeldoko. "Banyak orang yag mendelegasikan perintah, tetapi karena kurang kontrol, perintahnya itu deviasa ke mana-mana. Jokowi ingin memastikan, 'bener enggak perintah gue ini.'"
Ia menambahkan contoh gaya kepemimpinan Jokowi dalam mengawasi penanganan kebakaran hutan.
"Suatu saat begini, beliau melihat kebakaran hutan. Wah semuanya bekerja. 'Oke saya pulang.' Balik. Sepuluh menit lagi, datang ke tempat itu, enggak ada orang," jelas Moeldoko.
"Ini membuktikan bahwa persoalan kita dari bawah. Untuk itu, seorang presiden enggak ada batasan untuk bagaimana memastikan sebuah pekerjaan itu berjalan atau tidak. Kalau enggak jalan, potong kepalanya, selesai," tambahnya.
Tag
Berita Terkait
-
Apakah Titiek Soeharto Menikah Lagi? Caption Instagramnya Jadi Sorotan
-
Bangga Prabowo Subianto Berdiri Sejajar Macan Dunia, Titiek Soeharto Malah Digoda Netizen
-
Protes Najwa Shihab Terbukti, Rekaman Warga Ungkap Tindakan Brutal Aparat ke Affan Kurniawan
-
Ditanya Berapa Gaji Wartawan, Najwa Shihab Skakmat Fadli Zon: Malu Kalo Dibandingin...
-
Debat Fadli Zon dan Najwa Shihab: Gaji Saya Bukan dari Pajak Rakyat!
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!