Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menganggap lawannya di Pilpres 2019 tidak salah dalam mengelola perekonomian negara. Prabowo mengatakan yang salah adalah Presiden sebelum Jokowi.
Menanggapi pernyataan Prabowo, Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan seharusnya sebagai calon pemimpin menghargai pendahulunya. Diketahui, Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga ayah dari AHY merupakan presiden RI keenam.
"Sebaiknya kita inginkan para pemimpin terus menghargai para pendahulu dengan semangat menjadi lebih baik dari pendahulunya," ujar AHY usai menyaksikan debat Pilpres pamungkas di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019)
malam.
AHY mengatakan, jika banyak kebijakan yang dikerjakan Presiden pendahulu belum tuntas, maka Presiden setelahnya yang harus memperbaikinya. Pasalnya kata AHY, masa kepemimpinan kepala negara hanya lima tahun untuk satu periode.
Meski demikian, SBY merupakan presiden yang menjabat dua periode atau 10 tahun menjadi kepala negara.
"Karena masa kepemimpinan yang dibatasi UU, ada hal-hal yang belum tuntas, ada hal yang belum sempurna. Itulah tugas pemimpin selanjutnya untuk memperbaiki," jelas AHY.
Meski merasa tersinggung dengan pernyataan Prabowo saat debat yang menyinggung presiden sebelumnya, AHY menegaskan Partai Demokrat tidak mungkin keluar dari Koalisi Indonesia Kerja yang mengusung Prabowo - Sandiaga, di sisa waktu Pemilu yang tinggal tiga hari lagi.
Ia mengklaim akan tetap solid dan mendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 hingga pencoblosan.
"Tidak mungkin kami keluar dari koalisi, besok tiga hari lagi tinggal pemungutan suara. Kami solid dan kami hadir di sini bisa memberikan support bagi pilpres," pungkas AHY.
Baca Juga: Closing Statement Debat, Sandiaga 13 Kali Bilang Tusuk Prabowo - Sandi
Berita Terkait
-
Disinggung Holding BUMN Penerbangan, Prabowo: Pak Jokowi Paham Atau Tidak?
-
Jika Menang Pilpres, Prabowo dan Sandiaga Pastikan Tak Akan Ambil Gaji
-
Petinggi Demokrat Walk Out Setelah Prabowo Salahkan Presiden Sebelum Jokowi
-
Jokowi: Potensi Industri Games Sangat Besar Capai Rp 12 Triliun
-
Wasekjen Golkar Sebut Prabowo Tak Konsisten soal Anti Asing
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Ragunan Buka Lebih Pagi Selama Nataru, Tiket Cuma Rp4 Ribu dan Ada Atraksi Spesial
-
Kaleidoskop 2025: Jejak Tiga Kali Reshuffle Kabinet di Pemerintahan Prabowo
-
Pengamat Soroti Peran Sentral Mendagri Dalam Percepatan Penanganan Bencana Sumatra
-
Antrean Mengular, Polisi Siapkan Buka-Tutup Rest Area KM 57 Tol Jakarta - Cikampek
-
Gus Yahya Bertemu Rais Aam PBNU di Lirboyo Hari Ini, Ada Upaya Islah?
-
Antisipasi Lonjakan Wisatawan, Ragunan Siaga Pohon Tumbang demi Keamanan Pengunjung
-
Pemilik Akun Doktif Jadi Tersangka Dugaan Pencemaran Nama Baik, Tapi Tidak Ditahan
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ragunan Buka Lebih Awal dan Siap Layani Lonjakan Pengunjung
-
Pesan Natal PDIP: Dari Solidaritas Sosial hingga Komitmen Merawat Pertiwi
-
Bukan Pemerintah, Bantuan Gereja untuk Bencana Sumatra Disalurkan Lewat KWI dan Keuskupan