Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan (Menkopolhukam), Wiranto mengungkapkan jelang hari pemungutan suara Pemilu 17 April 2019 tidak ada eksodus dalam jumlah besar. Wiranto mengatakan dari hasil monitor grafik angka kepergian warga negara Indonesia ke luar negeri masih stabil.
Wiranto memaparkan jumlah warga negara Indonesia yang keluar negeri berkisar 70 ribu orang. Sedangkan, yang masuk ke dalam negeri berjumlah 74 ribu orang.
"Artinya apa? Artinya banyak masyarakat yang sudah sangat antusias untuk memberikan hak suaranya dalam pencoblosan," tutur Wiranto usai menggelar Rapat Koordinasi Kesiapan Akhir Pengamanan Tahapan Pemungutan Surat Pemilu 2019 di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).
Menurut Wiranto data tersebut diambil dalam periode 11 April hingga di hari pemungutan suara 17 April mendatang. Wiranto menegaskan dari data tersebut diketahui tidak ada eksodus dalam jumlah besar.
"Grafik mingguan itu stabil, tidak ada lonjakan, tidak ada angka-angka yang mengisyaratkan bahwa sebelum Pemilu ini ada eksodus," ungkapnya.
Berkenaan dengan itu, Wiranto pun kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak khawatir datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Wiranto memastikan aparat TNI dan Polri telah menjamin keamanan di hari pemungutan suara nanti.
"Saat pencoblosan dua hari lagi keadaan sudah dapat dijaga keamanan (oleh) Kepolisian yang dibantu TNI. Jadi sekali lagi kita mengharapkan masyarakat tidak ragu-ragu untuk datang ke TPS pada waktunya untuk memberikan hak pilihnya," tandasnya.
Berita Terkait
-
Dari Ajakan Ngopi Bareng, Begini Modus Pelaku Serangan Fajar di Jakarta
-
Polri Petakan TPS Kurang Rawan sampai Sangat Rawan, Banyak Polisi Berjaga
-
Gelar Patroli Siber, Bawaslu Temukan Banyak Pelanggaran Pemilu di Medsos
-
9 Agenda Prioritas Penanganan HAM untuk Jokowi dan Prabowo, Ada soal LGBT
-
Liburan di Korea, Audi Marissa Curhat Hampir Tak Bisa Nyoblos
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO