Suara.com - Kepolisian akan menambah dan memperkuat pengamanan pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dianggap rawan. Kerawanan tersebut dapat dilihat berdasarkan jumlah massa pendukung.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, salah satu kriteria TPS rawan ialah apabila jumlah antar pendukung memiliki proporsi yang sama.
"Kalau yang dianggap rawan kalau proporsi dukungan A dan B relatif proporsinya hampir sama. Kita akan pertebal pengamanan dengan tambahan dari Linmas atau TNI," ujar Tito di Ruang Nakula, Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).
Selain itu, kata Tito, kepolisian juga mempertimbangkan faktor lainnya dalam menentujan suatu TPS rawan atau tidak. Hak itu diperlukan gua menyiagakan jumlah pengamanan yang dikerahkan.
"Kalau sangat rawan, misalnya basis dukungan hampir sama, punya sejarah konflik di tempat itu, atau muncul isu-isu sensitif di daerah itu, atau mungkin masalah dengan SARA, otomatis kita perkuat dan pertebal dengan menambah pasukan," jata Tito.
Adapun pola pengaman TPS yang dilakukan kepolisian berdasarkan tingjat kerawanan, di antaranya:
- TPS kategori kurang rawan menggunakan pola 4-2-6 maksudnya, 4 anggota Polri mengamankan 2 TPS dibantu 6 personel Linmas.
- TPS rawan menggunakan pola 4-2-6 yang bermaksud 4 anggota Polri menjaga 2 TPS dibantu 6 personel Linmas.
- TPS sangat rawan menggunakan pola pengamanan 6-2-8, yakni 6 anggota Polri siaga di 2 TPS dibantu 8 personel Linmas.
Baca Juga: Gelar Patroli Siber, Bawaslu Temukan Banyak Pelanggaran Pemilu di Medsos
Berita Terkait
-
Prabowo Akan Naik Kuda saat Mencoblos ke TPS
-
Polda Yogyakarta Kerahkan 6.688 Personel Jaga Hari Pencoblosan
-
'Panitia Cuma Leyeh-leyeh', Curhat WNI di Hongkong Merasa Dihalangi Nyoblos
-
400 Ribu Jawara Pendukung Jokowi Bakal Turun ke TPS Seluruh Banten
-
Ketua DPR : Manfaatkan Masa Tenang untuk Mantapkan Pilihan
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
Paksa Napi Makan Daging Anjing, Kalapas Enemawira Dinonaktifkan dan Jalani Sidang Etik Hari Ini
-
Lebih dari 1000 Anak di Jakarta Jadi Korban Kekerasan, Pramono Anung: 56 Persen Terjadi di Rumah
-
Mensos Gus Ipul Bantah Isu Penjarahan di Sibolga: Memang Dibagikan ke Masyarakat
-
Pengamanan Ketat: Polda Metro Jaya Siapkan Ribuan Personel untuk Reuni 212
-
Jelang Reuni 212 di Monas, Pramono Anung Tegas Beri Pesan Ini!
-
Diperiksa KPK Kasus BJB, Ridwan Kamil: Saya Senang, Ini Momen Hentikan Persepsi Liar
-
PBB Nobatkan Jakarta Kota Terpadat Dunia, Gubernur Pramono: Itu Salah, Mungkin...
-
KPK Bergerak! Telusuri Jejak 'Uang Panas' Mardani Maming ke PBNU
-
Luhut Buka Suara Soal Asal Usul Izin Bandara Khusus IMIP
-
Bangun Iklim Kompetitif, Kemendagri Gelar Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2025