Suara.com - DS (38) pengemudi Toyota Camry hitam dengan pelat nomor B 1185 TOD menjadi bulan-bulanan massa, seusai dirinya menabrak belasan orang dari kawasan Tendean dan terhenti di Jalan Saharjo, Jakarta Selatan.
Miharja warga sekitar mengatakan, sebelum Camry milik DS berhenti di depan Masjid Baiturrahman, Jalan Dr Saharjo, ternyata DS sudah dikejar dan diminta berhenti lebih oleh para pengendara motor terutama ojek online.
Namun permintaan tersebut tidak diindahkan sampai akhirnya Camry milik DS tersangkut di atas trotoar dan menabrak pagar masjid.
Kesal dengan aksi DS yang menabrak belasan orang, massa lantas memaksa DS keluar dari mobil. Usai keluar, massa yang sudah terlanjur emosi itu pun meluapkan amarahnya pada DS. Akibatnya, ia babak belur dihajar masaa.
Tidak sampai di situ, kata Miharja, massa yang sewot juga sempat meneriaki ingin membakar mobil Camry milik DS. Namun hal tersebut urung dilakukan usai dicegah oleh warga sekitar.
"Sempat pengen dibakar mobilnya sama massa yang kebanyakan ojek online ya. Cuma saya sama warga sini tenangin, karena enggak mau cari ribut, nanti malah jadi makin enggak kondusif," ujar Miharja, Jumat (19/4/2019).
Saat itu, lanjut Miharja, polisi beserta anggota TNI juga sudah berada di lokasi guna meredam aksi massa yang hendak main hakim sendiri.
Sebelumnya, warga sekitar juga menduga bahwa DS dalam kondisi mabuk. Dugaan DS mabuk. Beberapa warga mengatakan, DS layaknya orang mabuk lantaran tercium aroma alkohol yang menyengat.
"Ya bau-baunya kaya bau minuman mahal yang dari luar," ujar Miharja.
Baca Juga: Perempuan Ini Kena Stroke Karena Menggemeretakkan Leher
Selain itu, Bale warga sekitar lainnya juga menduga bahwa DS dalam kondiri mabuk berat. Menurutnya, hal itu terlihat dari gelagat pelaku yang tidak memberontak saat dihakimi massa.
"Pas dihajar sama massa juga dianya diam aja, gak sakit atau apa, kayanya emang mabuk. Kalau orang sadar mah enggak mungkin bawa mobilnya begitu," ujar Bale.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi