Kalau melihat WNI yang tinggal China dan Mongolia tidak tersosialisasikan program-program kerja dari para kandidat dengan baik, tentu tingkat partisipasi yang mencapai 76 persen pada Pemilu 2019 cukup menggembirakan.
Apalagi jika dibandingkan dengan pemilu lima tahun lalu di China yang tingkat partisipasinya jauh di bawah 50 persen.
Ditambah lagi WNI yang tinggal di daratan Tiongkok mayoritas kalangan milenial yang relatif abai terhadap konselasi perpolitikan nasional di Indonesia.
Mengganjal
KPPSLN Beijing terbilang unik karena anggotanya perpaduan antara generasi muda milenial dan generasi tua.
Selain anggota KPPSLN Bejing termuda berusia 22 tahun, ada juga yang berusia 60 tahun lebih, bahkan telah beberapa kali terlibat sebagai penyelenggara.
Tua atau muda, pengalaman atau tidak, sama sekali bukan sekat yang membedakan keduanya. Mereka tidak tidur dalam waktu yang relatif lama untuk menghindari kesalahan dalam rekapitulasi dan input data hasil penghitungan suara.
Terbukti dedikasi mereka dalam menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan di negara yang tidak pernah ada pemilu itu tidak diragukan lagi.
Tahapan Pemilu 2019, mulai pencocokan dan penelitian serta pendaftaran calon pemilih, pemungutan suara, penghitungan, rekapitulasi, hingga input data melalui Situng KPU-RI telah rampung dikerjakan PPLN dan KPPSLN Beijing.
Baca Juga: Stres Hitung Suara, Ketua KPPS Malang Tikam Pisau ke Perut Sendiri
Meskipun demikian, ada hal yang sangat mengganjal di benak anggota KPPSLN Beijing manakala beberapa pihak menengarai adanya kecurangan.
"Betapa kecewanya kalau ada rekan sesama KPPS yang dituduh curang karena kami ini bekerja mulai pagi sampai pagi lagi," kata Tirta Leonardi, anggota KPPSLN Beijing.
Mahasiswa S1 jurusan Elektro di Beijing Institute of Technology itu mengakui bahwa pemilu tahun ini lebih rumit dibandingkan tahun lalu, terutama dalam hal pengisian formulir mulai dari daftar pemilih hingga input data hasil penghitungan suara.
Pelajar berusia 22 tahun asal Bekasi itu menyadari rumitnya proses pemungutan dan penghitungan suara saat ini berakar dari pengalaman yang sudah-sudah.
"Setiap tahap membutuhkan validasi akurat dari beberapa orang yang terlibat, termasuk setiap anggota PPLN. Sangat kecil peluangnya untuk berbuat curang," tuturnya.
Dibutuhkan kejelian dalam mengisi setiap formulir pemungutan, penghitungan, dan input data Situng sehingga tanpa terasa 36 jam mulai Rabu (17/4) pagi sampai Kamis (18/4) sore mata Tirta tak terpejam.
Berita Terkait
-
Situasi Memanas, Rekapitulasi Suara di Medan Petisah Ditunda
-
Stres Ada Selisih Hitung Suara di TPS, Ketua KPPS Malang Coba Bunuh Diri
-
Pemilu Telan Nyawa 10 Anggota Polri, Polda Banten Tak Mau Kecolongan Lagi
-
Viral, Petugas KPPS Coblos Surat Suara di Bilik TPS
-
Polisi Bersenjata Lengkap Disebar Amankan Rekapitulasi Surat Suara
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Polisi Terima 55 Kantong Mayat Tragedi Ponpes Al Khoziny, 5 Kantong Berisi Potongan Tubuh!
-
Prabowo-Jokowi Bertemu di Kertanegara, Analis: Bisa Jadi Bahas Ijazah Gibran atau Dukungan 2 Periode
-
BPJPH: Sistem Halal Indonesia Jadi Role Model Dunia, Terbaik dan Diakui Global
-
Digugat Rp125 T Gegara Ijazah, Subhan Palal Tantang Gibran 2 Syarat Ini Agar Berdamai, Beranikah?
-
Cerita Warga Depok Raih Keberuntungan di HUT ke-80 TNI: Berangkat Naik KRL, Pulang Bawa Motor!
-
Babak Baru Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina, Febri Diansyah Tantang KPK Bidik 'Ikan Kakap'
-
Tekan Inflasi, Gubernur Ahmad Luthfi Perkuat Kolaborasi
-
Kasus Arya Daru: Polisi Akan Beberkan Hasil Autopsi dan Olah TKP ke Keluarga Pekan Ini
-
Jokowi Tak Boleh Kena Panas Saat HUT ke-80 TNI, Sakit Apa Sebenarnya?
-
Dinkes DKI Akui Belum Ada Dapur MBG di Jakarta yang Kantongi Sertifikat Kebersihan