Suara.com - Rekapitulasi penghitungan suara Panitia Pemilihan Kecamatan Medan Petisah, Sumatera Utara yang harusnya dilangsungkan Sabtu (20/4/2019), terpaksa ditunda.
Ketua PPK Kecamatan Medan Petisah, Adly Nasution, mengatakan, penundaan perhitungan suara hasil Pemilu 2019 ini ditunda karena faktor keamanan dan kenyamanan.
"Demi kenyamanan dan arena keamanan perhitungan suara, melihat situasi politik yang saat ini kita tahu sedang memanas, maka rekapitulasi kami tunda," ujarnya seperti dilansir Antara.
Penundaan ini, kata dia, mengantisipasi situasi seperti pelemparan, ataupun kericuhan lain.
"Karena tidak mungkin keamanan sepenuhnya kami libatkan pihak TNI dan Polri. Jadi kami berharap kepada masyarakat dan saksi bisa juga bersifat sabar,"
Lebih lanjut, kata dia, rekapitulasi perhitungan suara akan dilaksanakan kembali pada Minggu (21/4) pukul 08.00 Wib di Lantai dua Kantor Kecamatan Medan Petisah yang beralamat di Jalan Iskandar Muda Medan.
"Saya harap bapak dan ibu bisa pahami bersama," tuturnya
Penundaan rekapitulasi perhitungan suara ini rekomendasi dari Panitia Pengawas Pemilu. "Tidak ada yang harus kita tutup-tutupi, karena kita juga sudah berkoordinasi dan mendapat rekomendasi dari panwas," katanya.
Puluhan saksi yang sudah hadir di Kantor Kecamatan Medan Petisah pada sore itu terpaksa harus pulang.
Baca Juga: Kembali Jungkalkan Hotspur, Man City Gusur Liverpool dari Puncak Klasemen
Berita Terkait
-
Stres Ada Selisih Hitung Suara di TPS, Ketua KPPS Malang Coba Bunuh Diri
-
Pemilu Telan Nyawa 10 Anggota Polri, Polda Banten Tak Mau Kecolongan Lagi
-
Viral, Petugas KPPS Coblos Surat Suara di Bilik TPS
-
Polisi Bersenjata Lengkap Disebar Amankan Rekapitulasi Surat Suara
-
Petugas Panwascam Sukabumi Mendadak Stroke saat Rekap Surat Suara Pemilu
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan