Suara.com - Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno menantang lembaga-lembaga survei yang menggelar hitung cepat perolehan suara Pilpres 2019, untuk membuka sosok penyandang dana mereka.
Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo – Sandiaga, Sudirman Said. Menurut Sudirman, masyarakat perlu tahu siapa yang memberikan dana pada lembaga survei.
Ia menyebut, rakyat tidak peduli soal metodologi yang digunakan dan dipublikasi sebagai pembuktian, tapi soal sosok penyandang dana di baliknya.
"Saya menantang mereka untuk membuka dananya dari siapa. Saya menantang lembaga survei dananya dari siapa. Metodologi hanya mereka yang perlu tahu, masyarakat enggak peduli," kata Sudirman, di Media Center Prabowo-Sandi Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019).
Sudirman menyebut BPN akan memublikasi data real count internalnya. Namun, mantan Menteri SDM ini meminta agar lembaga survei yang disebutnya telah menjadi tim kampanye Jokowi – Maruf membuka nama penyandang dananya terlebih dahulu.
"Bila diperlukan nanti kami siapkan. Tapi saya menantang lembaga survei yang terbukti menjadi tim kampanye siapa pendananya," kata Sudirman.
Lebih lanjut, Sudirman menyebut pelaksanaan Pemilu 2019 berbanding terbalik dengan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ia menyebut Pilkada DKI tidak terjadi kecurangan karena wilayahnya lebih kecil dan datanya lebih terpantau.
"Ada perbedaan yang mendasar mengenai pemilu nasional ini, pertama fokusnya kan lebih terbatas DKI ini, dan kita melihat semuanya itu datanya lebih terpantau. Dan tidak ada tanda-tanda kecurangan sistemik dari awal. Masalah pemilu ini kan mulai dari DPT, dan sebagainya.”
Baca Juga: Lagi-lagi Naik, Utang Pemerintah Hingga Maret 2019 Tembus Rp 4.5 Triliun
Berita Terkait
-
Kubu Prabowo Tantang Balik 12 Lembaga Survei: Siapa Pemberi Dana Kalian?
-
TKN Jokowi - Ma'ruf Tantang BPN Prabowo - Sandiaga Buka Data Real Count
-
Klaim Kemenangan 60 Persen, BPN Prabowo Bentuk Relawan Saksi Online
-
Burhanuddin Muhtadi Buru Penyebar Hoaks yang Tuduh Manipulasi Quick Count
-
Geram Disebut Tukang Bohong oleh Prabowo, Lembaga Survei Buka-bukaan Data
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?