Suara.com - Rudi Mulia Prabowo (57), Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Matraman, Jakarta Timur, meninggal dunia karena terkena serangan jantung akibat kelelahan saat bertugas.
Prabowo bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 009 di Kecamatan Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur. Selama bertugas maupun di kalangan keluarga, Prabowo dinilai sebagai sosok yang tegas.
Inez (22), Putri semata wayang Prabowo sekaligus saksi di TPS 009, mengatakan sang ayah saat masih menjadi Ketua KPPS selalu tegas melawan indikasi kecurangan Pemilu maupun Pilpres 2019.
Bahkan, kata dia, Prabowo sempat bersitegang dengan Ketua TPS 006 yang berlokasi tidak jauh dari TPS 009.
Sebabnya, saat penghitungan suara di TPS 006, ada surat suara pilpres yang tercoblos dua kali. Satu coblosan pada kolom pasangan nomor 02 dan satu kali pada nomor 01.
Namun, kata Inez, Prabowo langsung mendatangi TPS 006 dan menyatakan surat suara tersebut tidak sah karena sudah tercoblos di kolom dua paslon. Jika Prabowo tidak datang, Inez mengatakan Ketua TPS akan mengesahkan untuk pilihan nomor urut 02.
"Papa (Prabowo) bilang tuh ke Ketua TPS 006, 'ini tidak bisa, tidak sesuai SOP. Di SOP kalau tercoblos dua-duanya tidak sah'. Akhirnya diputuskan tka sah,” ujar Inez di rumah Prabowo Pisangan Baru Matraman, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019).
Inez mengatakan, tindakan Prabowo itu diapresiasi oleh warga yang sedang menyaksikan perhitungan suara di TPS 006.
Akhirnya, para warga menyoraki KPPS setempat dan memilih pindah untuk menyaksikan penghitungan suara di TPS Prabowo.
Baca Juga: Polisi Ringkus Kakak Beradik Pemilik 5 Karung Berisi Sabu di Truk Kontainer
Inez juga mengatakan, saat proses penghitungan suara, sempat mengakui ada surat suara yang kurang. Prabowo lantas meminta agar surat suara dihitung ulang. Padahal, kondisi Prabowo sudah lelah dan waktu saat itu menurut Inez sudah pukul 03.00 WIB.
Namun, menurut Inez, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di lokasi menyatakan tidak ada kekurangan. Akhirnya perhitungan suara kembali dilanjutkan.
"Sempat juga tuh ada kurang satu surat suara. Tapi papa maunya sesuai SOP, jadi minta dihitung ulang. Untung Panwaslunya bilang tak kurang, soalnya satu orang memang tak datang," tutur Inez.
Istri Prabowo, Sukaesih (58) menyebut suaminya itu sebagai sosok yang bisa diandalkan di rumahnya. Mulai dari membenarkan elektronik yang rusak, rajin membersihkan selokan di depan rumah, hingga menjaga keponakan.
Prabowo disebut Sukaesih sudah pensiun dari pekerjaannya sebagai satpam sejak empat tahun lalu. Sukaesih mengatakan, Prabowo sudah menjadi KPPS Sejak Pemilu 2004.
Terpilihnya Prabowo sebagai Ketua KPPS di TPS 009 Pemilu 2019 juga dikatakan Sukaesih karena Prabowo dianggap berpengalaman dan bisa diandalkan.
Berita Terkait
-
144 Petugas KPPS Meninggal Dunia, KPU Ajak Jajarannya di Daerah Salat Gaib
-
Petugas KPPS Meninggal Dunia Bertambah Jadi 144, Komisioner KPU Nangis
-
Kubu Jokowi dan Prabowo di Jakarta Sepakat Banyak Senyum, Bukan Ketegangan
-
Perginya 'Pahlawan Demokrasi' yang Menjadi Tulang Punggung Keluarga
-
Kisah Ketua KPPS yang Meninggal Dalam Kecelakaan Tragis Saat Mengantar Anak
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
Terkini
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini