Suara.com - Pihak KPK menanggapi dengan santai cuitan politikus Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut eks Ketua Umum PPP Romahurmuziy tidak sakit. Dalam tulisan di akun Twitternya, @AndiArief__, Andi menyebut politikus yang akrab disapa Rommy itu sengaja mengulur waktu dan tengah mencari perlindungan sebelum kasusnya masuk ke persidangan.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah hanya merespon terkait pembantaran tersangka Rommy yang memang masih dalam perawatan Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Febri pun memastikan bahwa Rommy berada di rumah sakit.
"Kami harus menunggu bagaimana informasi dari pihak rumah sakit. Ya, Jadi bagaimana informasi dari dokter atau kepala Rumah Sakit Polri itu jadi dasar bagi KPK untuk memutuskan apakah mencabut pembantaran atau massih pembantaran," kata Febri dikonfirmasi, Kamis (25/4/2019).
Febri mengatakan, hingga saat ini KPK belum mendapat informasi dari rumah sakit Polri, untuk Rommy dikembalikan ke rumah tahanan KPK.
"Kalau dokter misalnya masih mengatakan penyakit yang bersangkutan itu masih butuh rawat inap ya itu domain dari dokter yang tahu, tentu KPK akan masih membantarkan," ucap Febri.
Menurut Febri, penyidik KPK berpatokan kepada pihak rumah sakit, apakah Rommy sudah mulai bisa dibantarkan untuk kembali ke ruang tahanan.
"Karena pembantaran itu dilakukan atau tidak dari hasil pemeriksaan dokter di Rumah Sakit. Untuk Dokter KPK dalam pengecekan Apakah perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit atau tidak, tapi rawat inap atau tidak, itu domainya di rumah sakit," tutup Febri.
Sebelumnya Kepala RS Polri Brigjen Musyafak mengatakan Rommy mengalami sakit pada saluran pencernaan. Karena itulah, Rommy diharuskan mendapat perawatan inap. Rommy dirawat dirumah sakit sejak 2 April 2019.
Dalam kasus jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama RI, Rommy telah ditetapkan sebagai tersangka. Kasus jual beli jabatan itu terungkap setelah KPK menangkap Rommy di Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga: Berkunjung ke Riyadh, KPK Kerja Sama dengan Lembaga Anti Korupsi Arab Saudi
Selain Rommy, KPK juga membekuk Kakanwil Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kakanwil Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin. Kini ketiganya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Dalam OTT tersebut, KPK menyita uang sebesar Rp 156 juta. Uang suap tersebut diterima Rommy dari Muafaq dan Haris dalam memuluskan jabatan mereka untuk menjadi pejabat di Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur.
Rommy Ancam Bongkar dana Pilpres?
Politisi Partai Demokrat Andi Arief menyatakan Romahurmuziy sedang berupaya mencari perlindungan diri atas kasus hukum yang sedang menimpanya. Rommy, kata dia, mengancam akan membongkar dana Pilpres 2019 jika upaya tersebut tak direspon.
Dalam cuitan di Twitternya, @AndiArief__, Andi berujar kabar adanya ancaman membongkar dana Pilpres 2019 itu ia ketahui melalui istri Rommy sendiri. Andi menuding bahwa praperadilan menjadi salah satu juru selamat untuk melindungi Rommy dari kasusnya.
"Kabarnya Rommy tidak sakit. Sengaja buying time pemeriksaan. Melalui istrinya dia mengancam pada seorang petinggi negara akan membongkar dana pilpres jika tidak dilindungi. Kabarnya pra peradilan jalan menolong. Halo KPK," cuit Andi Arief seperti dikutip Suara.com hari ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Dekorasi Natal Katedral Jakarta Tampil Sederhana, Gunakan Bahan Daur Ulang dan Wastra Nusantara
-
Mendagri dan sejumlah menteri pantau kesiapan ibadah Malam Natal 2025 di Jakarta.
-
Said Iqbal Tolak Kenaikan UMP Jakarta 2026 Rp5,73 Juta, Nilai Tak Cukupi Kebutuhan Hidup Layak
-
Magis Natal di Jantung Jakarta: Kala Bundaran HI Bersolek dalam Lautan Cahaya
-
Agenda Natal di Katedral Jakarta: Misa Pontifikal hingga Misa Lansia
-
Sampah Jadi Listrik Dinilai Menjanjikan, Akademisi IPB Tekankan Peran Pemilahan di Masyarakat
-
Wapres Gibran ke Jawa Tengah, Hadiri Perayaan Natal dan Pantau Arus Mudik Akhir Tahun
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025