Suara.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Hasto Kristiyanto menyambut baik waktu pertemuan antara Capres petahana Jokowi dengan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto akan dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri. Hasto menyebut waktu tersebut merupakan momentum yang tepat karena dilakukan di bulan yang baik.
"Momentum bulan Ramadan momentum yang sangat baik," ujar Hasto di Rumah Aspirasi, Proklamasi, Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu meyakini pertemuan yang akan dilakukan setelah lebaran tidak hanya menjalin silaturahim, melainkan semangat untuk membangun persaudaraaan.
"Saya yakin bulan suci tersebut akan kita gunakan dengan sebaik-baiknya untuk membangun tidak hanya silaturahim, tapi semangat berdedidikasi dengan seluruh keimanan kita untuk bangsa dan negara," kata dia.
"Dan semangat untuk membangun persaudaraan, semangat untuk membersihkan diri itu, kan hal yang baik. Sehingga puncaknya nanti berhalal bihalal," Hasto menambahkan.
Hasto kemudian optimis pertemuan antara Jokowi dan Prabowo mampu menyejukkan berbagai ketegangan yang sebelumnya terjadi pada masa Pilpres 2019. Ia kemudian mengibaratkan pertemuan Jokowi dan Prabowo kelak, seperti siraman air dingin dalam suasana Pilpres 2019 yang sempat memanas.
"Kami meyakini juga mampu menyejukkan berbagai ketegangan itu bagaikan siraman air dingin dalam suhu politik yang sempat memanas dalam kampanye yang begitu panjang," kata dia.
Sebelumnya, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Andre Rosiade mengatakan Prabowo Subianto akan bertemu dengan Jokowi usai pemilihan umum atau Pemilu 2019 selesai.
Pertemuan itu akan berlangsung setelah 22 Mei 2019 atau setelah Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
Baca Juga: TKN Respons Klaim Gerindra Prabowo Lebih Diinginkan Keluarga Paspampres
"Insya Allah nanti akan ketemuan, tapi setelah proses Pemilu selesai. Kan beliau berdua bersahabat," kata Andre Rosiade, di Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar