Suara.com - Direktur Komunikasi Politik Tim Kamapanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Usman Kansong menyatakan pihaknya tidak masalah jika pertemuan antara Jokowi dengan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto langsung tanpa utusan.
Usman mengatakan soal ada atau tidaknya utusan yang menjembatani pertemuan keduanya hanya persoalan teknis.
"Intinya bagaimana kedua pimpinan, kedua negarawan ini bisa bertemu. Saya kira tidak masalah kalau harus bertemu langsung," ujar Usman di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2019).
Pertemuan secara langsung tersebut kata dia, tidak serta merta bisa dilaksanakan dalam waktu cepat. Mengingat posisi Jokowi yang masih menjabat sebagai Presiden RI, tentunya memiliki kesibukan lain.
Menurutnya, tetap membutuhkan komunikasi sebelum Jokowi dan Prabowo melakukan pertemuan. Semisal kata dia, antara sekretaris Prabowo dengan sekretaris Jokowi. Setelah itu kata dia, keduanya bisa saling melanjutkan komunikasi secara langsung untuk menyepakati pertemuan.
"Iya bisa saja ada kemungkinan ketemu langsung. Misalnya dua-duanya langsung berteleponan, misalnya janjian ya di mana ketemu, di mana ngopi misalnya begitu bisa saja terjadi," kata Usman.
Sebelumnya Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengaku kurang sependapat dengan upaya Capres petahana Joko Widodo yang mengutus Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk menemui Capres Prabowo Subianto.
Menurut Sandiaga, ada baiknya jika pertemuan pasca Pemilu 2019 tersebut diinisiasi langsung oleh kedua capres, yakni Jokowi dan Prabowo.
Meski demikian, Sandiaga tak mempermasalahkan wacana pertemuan Luhut dengan Prabowo untuk menjalin silaturahmi. Sebab, Sandiaga mengganggap Luhut dan Prabowo sudah berkawan lama.
Baca Juga: Simak! Berikut 11 TPS di Jakarta yang Pemungutan Suara Ulang Sabtu Ini
"Ada baiknya langsung Pak Prabowo bertemu Pak Jokowi, itu jauh lebih baik. Karena utusan-utusan itu kan akhirnya akan bias. Mereka (Luhut dan Prabowo) berdua bersahabat dan kita semua memiliki hubungan yang baik," kata Sandiaga di GOR Radio Dalam, Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2019).
Berita Terkait
-
Bantah TKN Jokowi, Bawaslu: BPN Bersurat Resmi, Bukan Lobi Dokumen C1 Plano
-
Kubu Prabowo ke Timses Jokowi: Enggak Usah Terlalu Risau atau Baper Lah
-
Kubu Jokowi Terima 25 Ribu Aduan Dugaan Kecurangan Kubu Prabowo - Sandiaga
-
Rizieq Ungkap Prabowo Sulit Kerahkan People Power di 2014, Sekarang Bisa
-
Viral, Nenek Beri Jawaban Kocak Saat Ditanya Pilih Jokowi atau Prabowo
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf