Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan pihaknya pernah mengajukan asuransi untuk petugas KPPS namun ditolak.
Anggota Komisi II DPR RI Effendi Simbolon menyebut kalau asuransi KPPS itu ditolah oleh pihak Kementerian Keuangan.
Arief mengungkapkan saat ini KPU yang menjadi sasaran kritik karena dianggap abai saat banyaknya petugas KPPS yang kelelahan hingga meninggal dunia saat bekerja pada Pemilu 2019. Padahal, Arief mengatakan sebelum pelaksanaan, KPU telah mengajukan berupa kenaikan honor dan juga asuransi bagi petugas KPPS.
"KPU usulkan, ini kerja panjang, ini kerja besar, harus ada asuransinya tapi ditolak. Ini KPPS kerja berat, bebannya jauh lebih berat daripada pemilu 2014, kami usulkan honornya ditambah, tapi ditolak, jadi miris," ungkap Arief dalam diskusi bertajuk 'Silent Killer' di D'Consulate Lounge, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2019).
Namun saat ditanya soal pihak yang menolak usulan tersebut, Arief enggan menjawabnya. Dirinya hanya mengatakan kalau penolakan itu kemungkinan dikarenakan anggarannya yang tidak mencukupi.
Di saat yang bersamaan, anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Effendi Simbolon menyampaikan bahwa saat Rapat Dengar Pendapat (RDP), yang menolak usulan itu ialah Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Hal itu diungkapkan Effendi lantaran DPR sendiri saat itu dalam posisi mendukung penuh adanya perlindungan bagi petugas KPPS.
"Yang nolak kalau nggak salah kementerian keuangan itu, kami tidak nolak itu, fraksi PDI Perjuangan nggak nolak," ujarnya.
"Kami justru ingin mendapatkan proteksi sepenuhnya malah dari negara jadi anggarannya itu anggaran negara kepada para teman-teman yang melaksanakan tugas di KPPU seluruh Indonesia," pungkasnya.
Baca Juga: Ketua KPU Curhat Kerap Dicaci: Hati Kecil Menangis, Tak Usah Diperlihatkan
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
Bantah Kesejahteraan Jadi Pemicu, TNI AD Duga Prajurit Kopassus Terlibat Penculikan Karena Ini
-
Rismon Bongkar Lagi Keganjilan Ijazah Jokowi, Foto Satu-satunya Berkacamata di Indonesia
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
-
Hendrar Prihadi Dicopot dari LKPP, PDIP Terima Tak Ada Lagi Kader Partai di Pemerintahan Prabowo
-
Lahan Parkir Milik BUMD DKI Disegel karena Ilegal, Pramono Anung Kasih Dukungan: Memang Pantas
-
Paman di Jakarta Timur Tega Perkosa Keponakan Sendiri saat Ditinggal Orang Tua Berdagang
-
Menkeu Purbaya Diancam Diceraikan Istri Gegara Hampir Menyerah Belajar Ekonomi