Suara.com - Menko Polhukam Wiranto sempat mengklaim angka partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 mencapai 80 persen. Namun pernyataan tersebut ditanggapi Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon.
Effendi mengaku bingung dengan pernyataan Wiranto lantaran butuh data yang akurat untuk memastikan jumlah partisipasi pemilih di Pemilu 2019.
"Pernyataan Menko Polhukam itu pernyataan yang berdasarkan angka yang mana gitu," kata Effendi di D'Consulate Lounge, Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2019).
Effendi kemudian mulai menghitung kalau jumlah pemilih per TPS yang sudah disesuaikan dengan aturan yang ada ialah sebanyak 300 pemilih. Apabila Wiranto menyebutkan angka partisipasi pemilih mencapai 80 persen, maka sekitar 200 lebih pemilih menggunakan hak pilihnya di setiap TPS.
Dengan hitungan seperti itu, Effendi tidak yakin apabila rata-rata pemilih yang menggunakan hak pilihnya di setiap TPS menyentuh angka 200.
"Karena kalau 300 per TPS, 80 persen berarti 240 dong. Rasanya nggak sampai per TPS 240 orang yang ngambil itu. Malah banyak yang di bawah 200," ujarnya.
"Harusnya ada konferensi pers khusus dari KPU untuk mengupdate itu. Jangan di remehkan itu," pungkasnya.
Untuk diketahui, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyampaikan kalau partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 telah melampaui target pemerintah. Wiranto menyebut kalau partisipasi pemilih mencapai lebih dari 80 persen.
"Partisipasi pemilih mencapai 80,90 persen. Ini lebih dari target RPJMN 2015/2019 sebesar 77, 5 persen. Hal ini tunjukkan siapa pun presiden terpilih, punya legitimasi yang tinggi," kata Wiranto usai rapat koordinasi pengamanan pasca-pemilu di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (18/4/2019).
Baca Juga: Wiranto: Kalau Ada Konspirasi, Pasti Saya Berperan Aktif
Berita Terkait
-
Maruf: Kita Harus Syukuri Pemilu Aman, Negara Lain Sampai Berdarah-darah
-
Politisi Gerindra Ini Usulkan Presiden Hanya Menjabat Satu Periode
-
Menteri Keuangan Disebut Tolak Asuransi Untuk KPPS
-
KPU Buka Pintu Usulan Bentuk Tim Pencari Fakta Kecurangan Pemilu 2019
-
Pemilu 2019, KPU Targetkan 77,5 Persen Partisipasi Pemilih
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam