Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin menganggap wacana masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden hanya satu periode, dengan masa jabatan 7 tahun berlebihan. Usulan tersebut sebelumnya disampaikan kubu Prabowo - Sandiaga yang juga politikus Partai Gerindra Andre Rosiade.
Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi - Maruf, Usman Kansong menganggap wacana tersebut berlebihan. Ia menyebut periode jabatan presiden diatur dalam UUD 1945, sehingga perlu ada amendemen jika ingin ada perubahan.
"Jadi saya kira berlebihan lah ya. Menurut saya kenapa berlebihan karena itu amendemen UUD lagi dan jalannya masih panjang," ujar Usman di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2019).
Menurut Usman, jika masa jabatan Presiden ditambah menjadi tujuh tahun tidak menjamin keberhasilan Presiden tersebut. Menurutnya hal itu juga berlaku untuk Presiden di negara manapun.
"Di Filipina itu 7 tahun, tidak menjamin kemudian presidennya benar juga. Kan gimana menjabatnya nanti," kata Usman.
Usman menuturkan, masa jabatan presiden dan wakil presiden lima tahun dalam satu periode sudah tepat. Ia kemudian mencontohkan Capres petahan di Amerika Serikat yang terus terpilih di periode berikutnya.
"Di Amerika kita lihat, di Amerika itu empat tahun kemudian bisa dipilih kembali pada periode berikutnya. Bahkan umumnya dia mewakili itu presiden menjabat dua periode pada umumnya," jelas Usman.
Sebelumnya, Juru Bicara BPN Andre Rosiade mengusulkan jabatan Presiden dan Wakil Presiden hanya satu periode. Namun untuk memaksimalkan kinerja, satu periode tersebut berlangsung selama 7 tahun.
Andre mengungkapkan, setelah Pemilu 2019 harus ada evaluasi yang dilakukan pemerintah serta penyelenggara pemilu. Ia tidak ingin apabila ada petahana yang memanfaatkan kekuatan seluruh instrumen negara.
Baca Juga: TKN: 33 Negara Sebut Pemilu Sukses, tapi Kenapa Ada yang Bilang Curang?
"Mari kita buka wacana baru, ya bahwa Indonesia butuh presiden cukup satu periode. Cukup mereka tujuh tahun," kata Andre dalam diskusi bertajuk 'Silent Killer' di D'Consulate Lounge, Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, hari ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?