Suara.com - Koordinator Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak mengungkapkan alasan capres 02 Prabowo Subianto melakukan deklarasi kemenangan untuk kali pertama di hari pencoblosan, Rabu (17/4/2019) sore.
Hal tersebut ia sampaikan saat diundang di program Rosi Kompas TV, Kamis (2/5/2019), bersama anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).
Mulanya TGB menyatakan pendapat bahwa saat ini masyarakat, baik pendukung paslon 01 ataupun 02, perlu lebih banyak bersilaturahmi pasca-pemungutan suara.
"Menurut saya kita perlu untuk memulai menyudahi kristalisasi, kita kan sudah sangat mengkristal ini. Yuk kita lakukan pencairan-pencairan, perbanyak perjumpaan," kata TGB.
Ia kemudian memuji sikap capres yang ia dukung, nomor urut 01 Jokowi, ketika berkumpul dengan para anggota TKN sore hari setelah pencoblosan. Sikap yang ia maksud adalah, Jokowi tidak mau terburu-buru mendeklarasikan kemenangan, meskipun sudah unggul menurut quick count sejumlah lembaga survei.
"Ada satu hal yang... Gestur yang sangat positif sebenarnya. Saya itu kebetulan berada di Djakarta Theater pada hari pencoblosan," ujar TGB. "Tidak sedikit yang mengajak untuk deklarasi kemenangan, tapi Pak Jokowi menyampaikan, 'Enggak usah. Enggak usah ada deklarasi apa pun. KIta hormati kewenangan KPU."
Menurut TGB, sikap tersebut mencerminkan niat Jokowi untuk membangun siaturahmi. Saat menjelaskan hal itu, Yusuf Martak langsung memotong, "Jam berapa itu?" Kemudian TGB menjawab, "Jam 4, jam 5-an."
Setelah TGB selesai berbicara, Yusuf Martak mengungkapkan alasan kubu 02 segera mendeklarasikan kemenangan, yang menurut keterangannya, berkaitan dengan rencana kubu lawan untuk melakukan klaim serupa.
"Jam 3 sore kami mendengar 01 Jokowi akan mendeklarasikan kemenangan. Maka dari itu kami, segera, saat itu juga, begitu mendengar berita, saya bersama Pak Prabowo, bersama beberapa teman, ke depan, press con, deklarasi," terang Yusuf Martak.
Baca Juga: Ijtimak Ulama Versi MUI: Jangan Saling Curiga, Tunggu Proses Pemilu Tuntas
"Makanya tadi saya tanya jamnya jam berapa," tambahnya.
Rosianna Silalahi, sang pemandu acara, lantas menanyakan kepentingan dari berlomba deklarasi kemenangan dan mendahului kubu lawan. Berdasarkan jawaban Yusuf Martak, hal itu dilakukan kubu 02 supaya tak terjadi pembentukan opini publik dari kubu 01.
"Bukan masalah siapa duluan. Kalau mereka sudah mendeklarasikan, sudah selesai, dianggap kita sudah kalah. Ini kan pembentukan opini saja. Kalau mereka tidak mendeklarasikan, insyaAllah 02 tidak akan mendeklarasikan," tegasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Ini Pesan Istri Gus Dur Untuk Penyelenggara Ijtimak Ulama III
-
Bahas Kecurangan Pilpres, Ijtima Ulama III Berlangsung Tertutup
-
Ulama Kubu Prabowo Gelar Ijtimak Ulama III di Hotel Berbintang di Sentul
-
Soal Deklarasi Kemenangan Prabowo, Politikus Demokrat: Belajar dari 2014
-
Muncul Ijtima Ulama III, Publik Dinilai Makin Tak Respect ke GNPF Ulama
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!