Suara.com - Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta, Musni Umar mengaku mendapat kecaman yang luar biasa. Kecaman tersebut merupakan buntut dari pernyataan yang dikatakan telah menyebut Presiden Joko Widodo memakai pulung untuk dapat menjabat sebagai presiden dua periode.
Musni Umar lewat akun Twitter pribadinya @musniumar mengatakan dirinya merupakan korban fitnah.
"Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Semua tahu kejamnya fitnah, tapi ada saja yang melakukannya di bulan Ramadan. Saya termasuk korban fitnah. Sesuatu yang saya tidak tulis dibuat judul baru dan menarik publik tapi saya korban dan mau dikorbankan." tulis Musni Umar lewat akun Twitter @musniumar seperti dikutip Suara.com, Minggu (12/5/2019).
Dalam cuitannya itu, Musni Umar turut menautkan akun YouTube yang diunggah pada 12 Mei 2019.
Musni Umar mengunggah video berdurasi 6 menit 25 detik. Dalam keterangan video itu tertulis "Musni Umar: Fitnah Lebih Kejam dari Pembunuhan".
Dalam video itu, tampak Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar mengaku telah difitnah.
Musni Umar juga mengaku telah mendapat kecaman yang luar biasa akibat fitnah tersebut. Berikut isi pernyataan Musni Umar;
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air pertama saya ingin sampaikan selamat menunaikan puasa di hari ketujuh, semoga Allah menerima seluruh amal ibadah kita.
Kemudian saya ingin sampaikan kejamnya fitnah. Seperti yang digambarkan dalam Al Qur'an (bahasa Arab) Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.
Baca Juga: Tuding Menang Pilpres Pakai Pulung, TKN Yakin Jokowi Maafkan Rektor UIC
Di dalam kehidupan kita sehari-hari muncul fitnah yang bisa dibuat oleh orang lain untuk diri kita. Bisa juga dari omongan kita kemudian diputar balik balik yang kemudian menjadi fitnah pada orang lain.
Dan bisa juga orang yang tidak suka pada kita kemudian dia membuat fitnah yang tujuannya untuk menjatuhkan atau merusak nama baik seseorang.
Di dalam agama Islam fitnah ini sangat tidak diterima, dan bahkan mereka yang biasa melakukan fitnah itu dikecam oleh Allah dan umat Islam sejatinya tidak boleh melakukan hal seperti itu. Tapi dalam praktek kita sehari-hari itu sering terjadi.
Saya termasuk salah satu yang mengalami hal itu. Saya menulis di Twitter yang bersumber dari salah seorang yang menghubungi pada saya tentang Pulung. Padahal itu belum tentu saya mengungkapkan sesuatu itu sesuai dengan keyakinan saya atau pandangan saya.
Tetapi setiap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat saya sering mengungkapkan dalam bentuk tulisan dan kali ini saya mendapatkan kecaman yang luar biasa, menjelek-jelekan pada saya dan termasuk institusi Universitas Ibnu Chaldun yang saya pimpin.
Selain itu juga, tanpa melakukan check and recheck ada yang menulis bahwa yang berjudul rektor Universitas Ibnu Chaldun menyebut Jokowi memakai jimat untuk menjadi presiden periode kedua.
Tag
Berita Terkait
-
Tuding Menang Pilpres Pakai Pulung, TKN Yakin Jokowi Maafkan Rektor UIC
-
Setelah Sebut Jokowi Pakai Pulung, Kini Rektor UIC Tolak FPI Dibubarkan
-
Cuitan Rektor UIC Soal Jokowi Pakai Pulung Hilang, Ini Kata Musni Umar
-
Heboh Sebut Jokowi Pakai Pulung, Rektor UIC Minta Maaf Lewat YouTube
-
Rektor UIC Percaya Klenik, Bilang Jokowi Pakai Pulung Demi Jadi Presiden
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan