Suara.com - Mayjen TNI purnawirawan Kivlan Zen menuding Jokowi curang di Pemilu 2019. Kivlan Zein pun menilai punya bukti jika Jokowi - Maruf Amin curang melawan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Kecurangan itu, kata Kivlan, berupa politik uang kepada pemilih. Jokowi pun dituding menggerakaj aparatur sipil negara (ASN) untuk mendukung capres petahana.
"Ada kecurangan-kecurangan kemudian terbukti umpamanya paslon 01 bagi-bagi uang dan sembako, termasuk ASN mendukung. Itu kan melanggar undang-undang. Menurut undang-undang Pemilu, barang siapa yang memberikan uang, sembako atau dia mengerahkan ASN itu terbukti semua," tutur Kivlan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2019).
Kivlan Zein mengatakan dirinya juga memiliki sejumlah bukti kuat dugaan kecurangan yang dilakukan Jokowi - Maruf Amin. Namun begitu, ia belum membeberkannya secara rinci bukti apa saja yang dimaksud, ia hanya menyebut bukti-bukti tersebut telah bersiliweran di berbagai media.
"Ada foto, ya foto bagi duit langsung, pasangan 01 capres, kemudian bagi-bagi sembako, ASN buat pernyataan mendukung 01, bergerak itu lurah hingga ke tingkat pusat, ya menteri juga begitu, masuk di dalam kampanye, itu kan ngga boleh, itu ASN," kata Kivlan.
Sebelumnya, Kivlan mendatangi Bareskrim Mabes Polri guna memenuhi panggilan pemeriksaan dirinya sebagai saksi atas kasus hukum dugaan menyebarkan kabar bohong atau hoaks.
"Saya kan hari ini diperiksa sebagai saksi untuk kasus makar, saya kan gak tahu, malah saya mau tahu siapa yang menjadi tersangka, kenapa saya menjadi saksi terhadap dia," kata Kivlan Zein.
Diketahui, Kivlan Zen dilaporkan Jalaludin ke Bareskrim Polri pada Selasa (7/5/2019) malam.
Dalam laporan itu, Kivlan Zein dituduh telah menyebarkan berita bohong atau hoaks dan menggerakkan makar terhadap pemerintah. Laporan tersebut teregister dalam nomor laporan LP/B/0442/V/2019/Bareskrim tertanggal 7 Mei 2019.
Baca Juga: Bantah Gerakan Makar, Kivlan Zen: Saya Enggak Punya Senjata dan Pasukan
Berita Terkait
-
Penuhi Panggilan Polisi, Kivlan Zein Bantah Hendak ke Luar Negeri
-
Penuhi Panggilan Bareskrim, Kivlan Zein: Saksi Kasus Makar
-
Dituduh Hoaks dan Makar, Kivlan Zein Siap Penuhi Panggilan Polisi
-
Dituduh Sebarkan Hoaks dan Makar, Polisi Periksa Kivlan Zein Hari Ini
-
Status Cekal Dicabut, Kivlan Zein Janji Manut Panggilan Bareskrim
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor