Suara.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Rachmawati Soekarnoputri merespon permintaan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada KPU untuk mengevaluasi Pemilu 2019 karena banyaknya petugas pemilu yang meninggal dunia.
Rachmawati menilai pemerintah saat ini tidak menanggapi serius terkait ratusan petugas pemilu yang meninggal dunia pasca bertugas mengawal demokrasi.
Rachmawati sempat mengungkapkan keheranannya melihat pemerintah yang terkesan cuek meskipun banyak petugas pemilu yang terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat kelelahan hingga meninggal dunia.
Ia pun kemudian membandingkan dengan hebohnya kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang dibunuh oleh Jessica Kumala Wongso dengan cara diracun menggunakan sianida pada 2016 silam.
"Itu juga menjadi pertanyaan saya itu. Orang satu saja mati ributnya setengah mati kasus Jessica. Ini 500 (orang) dan ini mungkin bisa bertambah karena yang sakit sudah 4 ribuan, kok kayanya pemerintah tenang-tenang saja," kata Rachmawati di kediamannya, Jalan Jati Padang Raya, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2019).
"Kalau sudah di atas 5 - 10 orang itu sudah genocide, pembunuhan itu," sambungnya.
Rachmawati juga menyinggung Menteri Kesehatan Nila Moeloek yang terkesan adem ayem mendengar banyaknya petugas pemilu yang meninggal dunia.
Rachmawati menilai harus ada tindak lanjut untuk mengungkap penyebab meninggalnya ratusan petugas pemilu. Hal tersebut disampaikannya lantaran menurutnya penyebab meninggalnya ratusan petugas pemilu tidak bisa disimpulkan hanya karena kelelahan semata.
"Mana menteri kesehatan? Meneng wae. Kan mestinya gerah ya? Lihat manusia ini bergelimpangan kaya gitu," ujarnya.
Baca Juga: Kivlan Zein Dituding Makar, Rachmawati Sebut Mega Pelaku Makar Sesungguhnya
"Tanya dokter-dokter ahli deh, tidak ada kematian berdasarkan kelelahan. Kelelahan itu hanya gejala tapi harus ada medis lanjut, apa diautopsi, autopsi bisa forensik bisa klinis kan begitu untuk mengetahui penyebab kematian. Ini kok meneng wae, ada apa? Mbok sadar lah ini pemerintahan sekarang," tandasnya.
Untuk diketahui, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, meminta KPU untuk mengevaluasi sistem penyelenggaraan pemilihan umum. Dia berharap pemilu selanjutnya tidak ada korban jiwa.
Megawati mempertanyakan banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang gugur seusai proses pemungutan suara 17 April.
"Sudah saya sampaikan, kenapa bisa banyak itu yang sampai meninggal. Supaya hal-hal ini dijadikan pembelajaran, dievaluasi untuk tata cara yang akan datang," kata Megawati saat ditemui di kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
Meski begitu, dia tetap mengapresiasi kinerja KPU yang sejauh ini sudah menyelenggarakan Pemilu 2019 dan mengucapkan duka cita bagi seluruh petugas KPPS yang gugur.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf