Suara.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi angkat bicara mengenai ajakan Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono untuk tidak membayar pajak. Menurutnya, ajakan tersebut merupakan bentuk delegitimasi pemerintahan yang sah.
Hal ini diungkapkan melalui akun Twitter @uki23. Pernyataan Arief Poyuono tersebut mencerminkan bahwa capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi dan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sebagai peserta Pemilu terburuk sepanjang masa.
"Masih belum juga percaya bahwa Prabowo-Sandi (BPN 02) adalah peserta pemilu terburuk sepanjang sejarah?" kata Dedek Prayudi seperti dikutip Suara.com, Rabu (15/5/2019).
Dedek Prayudi menjelaskan, ajakan untuk menolak hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang digaungkan oleh Prabowo Subianto sudah termasuk mendelegitimasi hasil pemilu. Kini, BPN Prabowo-Sandi juga berupaya untuk mendelegitimasi pemerintahan yang sah.
Pasalnya, membayar pajak merupakan kewajiban setiap warga negara. Pembayaran pajak tersebut pun telah diatur dalam undang undang yang hingga kini masih berlaku di Indonesia.
"Narasi yang bukan hanya mendelegitimasi hasil pemilu, tapi juga mendelegitimasi pemerintahan yang sah, mengajak kepada pembangkangan amanat UU," ungkap Dedek Prayudi.
Dedek Prayudi menegaskan, melihat dinamika politik yang terjadi saat ini membuktikan bahwa bukan Pemilu 2019 yang menjadi Pemilu terburuk. Melainkan capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi lah yang menjadi peserta terburuk sebab begitu berambisi demi kekuasaan.
"Bukan, bukan Pemilu 2019 yang merupakan Pemilu terburuk, tapi Prabowo-Sandi lah yang merupakan peserta Pemilu terburuk sepanjang sejarah. Pemilu bukan soal kemenangan kandidat. Pemilu adalah soal kemenangan rakyat. Jangan khianati kehendak rakyat demi syahwat berkuasa," tegasnya.
Baca Juga: Tubuh Dipotong 10 Bagian, Pemutilasi Wanita di Malang Diduga Profesional
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
Terkini
-
20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan MBG di Hari ke-3, Puding Coklat Bau Gosong
-
Luncurkan Dana Abadi ITS, BNI dan ITS Dorong Filantropi Pendidikan Digital
-
Dosen di Jambi Dibunuh Polisi: Pelaku Ditangkap, Bukti Kekerasan dan Dugaan Pemerkosaan Menguat
-
Nasib Charles Sitorus Terpidana Kasus Gula Tom Lembong usai Vonisnya Diperkuat di Tingkat Banding
-
Amnesty: Pencalonan Soeharto Pahlawan Cacat Prosedur dan Sarat Konflik Kepentingan!
-
Pemulihan Cikande: 558 Ton Material Radioaktif Berhasil Diangkut Satgas Cesium-137
-
Waspada Banjir Rob, BPBD DKI Peringatkan 11 Kelurahan di Pesisir Utara
-
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang & Mandiri Agen
-
KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian ke KPK soal Dugaan Mark Up Proyek Whoosh
-
Komisi Yudisial Periksa 3 Hakim Kasus Tom Lembong, Hasilnya Belum Bisa Dibuka ke Publik