Suara.com - Wasekjen Partai Golkar Ace Hasan Syadzily terlibat perdebatan dengan Wasekjen Gerindra Arief Poyuono yang menyuarakan untuk menolak membayar pajak. Menurut Ace Hasan, hal tersebut bertolak belakang dengan janji kampanye capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi sehingga muncul inkonsistensi.
Hal tersebut disampaikan oleh Ace Hasan dalam tayangan acara Prime News di CNN Indonesia pada Jumat (17/5/2019) malam. Dalam acara tersebut, turut hadir Arief Poyuono yang bersikeras untuk mengajak masyarakat menolak membayar opajak.
"Prabowo dalam janji kampanye kemarin ingin meningkatkan tax rasio artinya sebetulnya ingin meningkatkan penghasilan negara melalui pajak," kata Ace Hasan seperti dikutip Suara.com, Sabtu (18/5/2019).
"Kalau Arief menyuarakan pemboikotan itu artinya tidak menunjukkan konsistensinya sebagai apa yang disampaikan Prabowo," imbuh Ace Hasan.
Saat pembawa acara menanyakan kepada Arief Poyuono apakah Prabowo Subianto yang menginginkan adanya penolakan membayar pajak, Arief Poyuono justrtu berdalih tolak membayar pajak merupakan bentuk pembangkangan sipil. Hal tersebut pun dilakukan di era Mahatma Gandhi.
Arief Poyuono menjelaskan, tolak pembayaran pajak akan dilakukan pada 20 Oktober setelah pelantikan presiden baru. Penolakan ini merupakan bentuk tidak mengakui adanya pemerintahan baru yang dinilai ilegal lantaran dibentuk melalui kecurangan.
"Pembangkangan sipil merupakan cara politik yang sangat elegan yang pernah dilakukan Mahatma Gandhi. Justru ini untuk mengurangi terjadi kerusuhan, lebih baik kita diam dengan tidak bayar pajak biar pemerintahan sadar para elit sadar kalau Pemilu curang," ungkap Arief Poyuono.
Arief Poyuono pun mengklaim kebijakan tolak bayar pajak tersebut telah disetujui oleh sejumlah elit Partai Gerindra, tempat ia bernaung. Nantinya, Gerindra juga akan menolak untuk maju ke parlemen sebagai bentuk tidak mengakui pemerintahan baru.
"Mereka dukung saya lah nggak ada yang nggak mendukung saya, kalau nggak mendukung saya itu setan kurap. Nggak tahu PKS sama PAN kalau saya sih sudah mengusulkan nggak perlu masuk parlemen karena kalau masuk parlemen sama saja kita mengakui hasil pemilu," tuturnya.
Baca Juga: Klaim Ada Kecurangan Pemilu 2019, BPN: Demo Itu Bukan Makar
Melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, @acehasan76, Ace Hasan menanggapi debatnya dengan Arief Poyuono. Kicau Ace Hasan, dia memerlukan kesabaran sangat tinggi mematahkan argumentasi dari Arief Poyuono.
"Dalam diskusi ini, saya memerlukan kesabaran yang sangat tinggi mematahkan argumentasi yang disampaikan olehnya. Membayar pajak itu bukan hanya untuk kepentingan Pemerintahan Jokowi tetapi untuk kepentingan rakyat," cuit Ace Hasan.
Cuit Ace Hasan, apa yang disampaikan Arief Poyuono dapat dikategorikan melanggar hukum. Sebab, kata Ace Hasan, Arief Poyuono menyerukan masyarakat untuk tidak membayar pajak.
"Apa yang disampaikan Poyuono itu dpt dikategorikan melanggar hukum karena menyerukan masyarakat untuk tidak membayar pajak. Katanya Prabowo selalu menyerukan agar penerimaan negara terus ditingkatkan, eh malah menyuruh tidak bayar pajak. Masa gara-gara kalah Pilpres mau mengorbankan rakyat?" cuit Ace Hasan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Maman Ditabrak sampai Terpelanting! Siswa Panik Selamatkan Diri saat Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakut
-
Saksi Mata Sebut Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 adalah Siswa Pendiam
-
Dua Ledakan di Dalam Masjid SMA 72 Jakarta: Jumlah Korban Bertambah, 3 Luka Parah
-
Saksi Mata Ledakan SMAN 72 Jakarta Utara: Persis Bom!, Detik-detik Mencekam di Tengah Salat Jumat
-
3 Fakta Ancaman Penjara Roy Suryo: Pasal Berlapis Gegara Kasus Ijazah Jokowi
-
Presiden Lantik Komite Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie Ditunjuk sebagai Ketua
-
Ledakan di SMA 72 Jakarta, Menkopolkam Pastikan Investigasi Mendalam, Motif Masih Misteri
-
54 Orang Jadi Korban Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Kapolda: Semoga Tak Ada Korban Jiwa
-
Wamenkopolkam Ungkap Fakta Baru Temuan Senpi di Ledakan Masjid SMA 72: Senjata Mainan!
-
Ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Polda Metro Jaya Ungkap 54 Korban Luka