Suara.com - Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri berhasil mengamankan seorang terduga teroris berinisial E atau dikenal Pak Jenggot di Kelurahan Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor, jumat (17/5/2019). Pelaku diketahui akan melancarkan aksi teror bom pada 22 Mei di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, jakarta Pusat.
Dalam penangkapan tersebut sang istri juga turut diamankan oleh pihak kepolisian. Pasalnya, sang istri diduga kuat juga ikut terpapar paham radikalisme seperti sang suami berinisial E.
Berikut Suara.com merangkum sejumlah fakta dibalik penangkapan E yang berencana beraksi pada 22 Mei tersebut.
1. Jadi Juru Parkir
Terduga teroris berinisial E atau kerap disapa Pak Jenggot itu dikenal oleh warga sekitar sebagai juru parkir di Jalan Raya Bogor, tepatnya di depan pabrik PT Bintang Mas, Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Warga sekitar tak menyangka bila Pak Jenggot ternyata telah menyiapkan rencana untuk beraksi meneror bom. Pasalnya, tidak ada tanda-tanda mencurigakan pada Pak Jenggot yang teribat jaringan terorisme itu.
"Dia kerjaanya juru parkir di Bintang Mas. Sudah lama banget dari zaman dia masih muda. Kita enggak curiga enggak nyangka. Kalau dibilang tertutup ya bisa paling keluar kalau ada kegiatan agama aja," ungkap seorang warga sekitar, Heri.
2. Sempat ke Suriah
Pak Jenggot sempat brencana untuk bergabung dengan kelompok militan ISIS di Suriah pada 2014 hingga 2015. Namun, rencananya tersebut gagal lantaran ia ditangkap saat hendak masuk Suriah melalui Turki, ia pun dideportasi ke Indonesia.
"Pak jenggot sendiri pengalamannya juga sebagai deportan, dia sudah berangkat ke ISIS ke Suriah, cuma belum masuk Suriah dia ditangkap di Turki. Dari Turki kemudian dideportasi ke Indonesia," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
3. Siap Beraksi 22 Mei
Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, target utama Pak Jenggot adalah thogut yakni aparat kepolisian yang sedang bertugas. Ia pun akan memanfaatkan situasi keramaian pada tanggal 22 Mei di depan KPU sebagai target melancarkan aksi.
"Mereka mengikuti dinamika perkembangan masyarakat saat ini, mereka akan melakukan serangan terorisme, aksi terorisme bom baik itu suicide bomber, kemudian bom yang diletakkan, maupun serangan-serangan terorisme lainnya di tanggal 22 (Mei) ini, mereka memberikan pesan kepada jaringan internasionalnya Firki Abu Hamzah," ungkap Brigjen Dedi Prasetyo.
Baca Juga: Detik-detik Terduga Teroris Ditangkap Usai Salat di Musala Ridho Allah
4. Pernah Serang Polres Surakarta 2016
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, Pak Jenggot merupakan salah satu anggota kelompok teroris pecahan dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) jawa Tengah. kelompok inilah yang pernah beraksi melakukan serangan di Polres Surakarta pada 2016 lalu.
Saat ini Pak Jenggot tergabung dalam jaringan terorisme yang terstrukur dikenal dengan Firqoh Abu Hamzah. Merekalah yang menjadi otak penyerangan Mapolres Surakarta 3 tahun lalu.
"Ada beberapa kasus yang terjadi, pertama dia melakukan serangan terorisme dengan sasaran Mapolres Surakarta. (Otak penyerangan Mapolres Surakarta) kelompok ini Firqoh Abu Hamzah," ungkap Brigjen Dedi Prasetyo
5. Bom Sudah Dimusnahkan Polisi
Dari kediaman pelaku Pak Jenggot, polisi menemukan sebanyak 6 bom siap diledakkan. Pak Jenggot sendiri diketahui menjadi ahli dalam merakit bom.
Keenam bom siap diledakkan itu pun diamankan oleh polisi. Bom tersebut dibawa menuju ke sebuah tanah lapang tak jauh dari Stadion Pakansari, Bogor untuk dimusnahkan oleh tim penjinak bom Densus 88 Antiteror yang dipimpin oleh Kapolres Bogor AKBP AM Dicky. Proses pemusnahan bom dilakukan pada Sabtu (18/5/2019) siang.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru