Suara.com - Seusai KPU mengumumkan Capres Cawapres nomor urut 1 Jokowi - Maruf Amin sebagai pemenang Pilpres 2019, muncul tagar #RakyatTolakHasilPilpres yang ramai dibicarakan oleh warganet.
Hasil penelusuran Suara.com, Selasa (21/5/2019), tagar #RakyatTolakHasilPilpres menduduki posisi ketiga sebagai yang paling banyak dibicarakan di media sosial Twitter.
Ada lebih dari 42 ribu cuitan mengenai tagar tersebut muncul di Twitter dan diprediksi terus meningkat.
Pengumuman resmi rekapitulasi hasil Pemilu 2019 diumumkan oleh KPU pada Selasa (21/5/2019) dini hari.
Berdasarkan pengumuman itu, Jokowi - Maruf memperoleh suara sebanyak 85.607.362 atau 55,50 persen.
Sementara Prabowo - Sandi mendapatkan 68.650.239 suara atau 44,50 persen.
Menyikapi hasil penghitungan suara tersebut, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga memutuskan untuk mengajukan gugatan sengketa ke Mahkamah Konstitusi.
Mereka sepakat untuk menolak hasil penghitungan suara lantaran menuding ada banyak kecurangan yang terjadi selama Pemilu 2019.
Banyak warganet yang menyayangkan pengumuman resmi dilakukan pada dini hari, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Baca Juga: KPU Bantah Tudingan Prabowo Penetapan Rekapitulasi Suara Senyap-Senyap
Hal inilah yang memantik kemarahan warganet, sebab sebelumnya pengumuman hasil rekapitulasi akan diumumkan pada 22 Mei 2019 besok, namun urung dilakukan.
"Mohon maaf saya unfollow bagi teman-teman yang menyatakan selamat kepada 01 dan menerima kekalahan 02 karena kecurangan. Saya pribadi tidak terima seperti naikin BBM aja pengumuman tengah malam, maling bereaksi di saat orang tidur nyenyak," kata @obara_02.
"Demi Allah saya menolak dengan keras hasil pengumuman @KPU_ID semalam. Tidak ikhlas tidak ridho jika kecurangan jadi pemenangnya!" ujar @stevanihuang.
"Tolak KPU bohongi rakyat, janjinya umumkan 22 Mei nyatanya 21 dini hari diumumkan!! Allah sebaik-baik pembuat rencana, di bulan puasa ini mari doakan untuk Indonesia mendapat presiden baru aamiin," tutur @iis_syuhada2.
"Tolak kecurangan," ungkap @iffaniffaniff.
"Seandainya seandainya tidak ada salah input, tidak ada kematian ratusan KPPS, tidak ada yang bawa kabur kardus suara, tidak ada yang kebakaran, tidak tercoblos duluan, rakyat pasti menerima," cuit @glhs_92.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional