Suara.com - Sebanyak tiga pendemo Bawaslu atau aksi 22 Mei mengalami luka tembak. Ketiganya sempat dibawa ke RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat pada dini hari saat terkadi kericuhan di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Namun seorang korban tewas saat dilakukan pertolongan oleh dokter di RS Budi Kemuliaan. Diketahui korban atas nama Farhan (30) dengan luka tembak hingga menembus bagian dada.
Direktur RS Budi Kemuliaan, dr Fahrul W Arbi mengatakan dua korban lainnya yang mengalami luka tembak sudah dirujuk ke RS Tarakan untuk menjalani pembedahan.
"Ada yang karena luka tembak di betis, tangan, sendi bahu. Ada dua yang dikirim ke [rumah sakit] Tarakan karena perlu ada tindakan bedah,"
Fahrul mengatakan, dua korban harus menjalani pembedahan akibat luka serius yang dialami.
"Iya yang dua di [rumah sakit] Tarakan itu karena ada fraktur retak. Jadi harus ada ahli ortopesi khusus dan kami tidak sedia, hingga diarahkan ke RS Tarakan," kata Fahrul.
Sebelumnya, Farhan (30) peserta aksi 22 Mei tewas tertembak. Ia menghembuskan napas terakhir setelah peluru menembus di bagian dada hingga ke belakang.
Farhan yang tertembak di depan Pasar Blok A, Tanah Abang saat kerusuhan pada dini hari itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan. Namun ia keburu tewas saat tengah mendapatkan pertolongan dari dokter.
"Korban waktu datang belum meninggal, jadi sempat diresusitasi kemudian tidak tertolong dan kita menghubungi keluarga dan kita kirim ke [rumah sakit] Cipto sekarang," kata Direktur RS Budi Kemuliaan, dr. Fahrul W Arbi di RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Baca Juga: Pendemo Bawaslu Makin Panas, Polisi: Sudah Dek Cukup, Kita Sahur Sama-sama
Fahrul menerangkan, penyebab dari tewasnya Farhan karena peluru tembus hingga ke bagian paru-paru sehingga menyebabkan selaput paru robek.
"Meninggalnya karena ada luka tembak tembus ke belakang dari dada. Mungkin mengenai paru-paru ada pneumotoraks. Pneumotoraks itu selaput paru robek sehingga udara terkumpul di sana dan kena pembuluh besar," terang Fahrul.
Kepolisian Polda Metro Jaya sedang mengidentifikasi korban tewas maupun korban luka buntut kerusuhan yang terjadi pasca aksi di Gedung Bawaslu RI, Jakarta Pusat. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisiaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, pihaknya sedang melakukan pendataan.
"Untuk korban jiwa Saya belum dapat info. Nanti saya cek dulu. (Korban luka) sama sedang kita lakukan pendataan apakah ada atau tidak," ujarnya di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Argo mengatakan pihaknya masih mendalami massa yang melakukan kerusuhan tersebut. Pihanya akan memastikan apakah massa berasal dari Jakarta atau luar Jakarta.
"Massa yang ikut terlibat dalam bentrokan ini apakah sama dengan massa pukul 23.00 WIB atau berbeda ini sedang kita dalami. Penyidik masih mendalami apakah massa ini adalah massa yang dari luar jakarta atau dari jakarta atau yang masih melakukan kegiatan kemarin," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?