Suara.com - Minat calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk bekerja ke Korea Selatan (Korsel) melalui program goverment to goverment sangat besar. Hal ini terlihat dari jumlah pendaftar sektor manufaktur lewat sistem online BNP2TKI tahun 2019, sebanyak 24.952orang.
Ujian Tahap I telah dilaksanakan, yaitu ujian Bahasa Korea (Employment Permit System – Test Of Proficiency In Korean) yang dilaksanakan dalam 2 gelombang di BP3TKI Semarang dan KITCC Jakarta.
Pada gelombang 1, sebanyak 7.931 CPMI mengeikuti ujian pada 24 Maret - 24 April 2019 dan gelombang 2 diikuti 15.160 CPMI, yang dilaksanakan pada 25 April - 24 Juli 2019.
Ujian Tahap II dilaksanakan 2 gelombang, yaitu gelombang I di IKOPIN Bandung, pada 22 - 23 Mei 2019, dengan 766 orang dan UNNES Semarang pada 24 - 27 Mei 2019, dengan 1.944 peserta. Gelombang II direncanakan awal September 2019.
Pada 2019, Indonesia mendapatkan kenaikan kuota yang menggembirakan, yaitu 8.800 orang atau sekitar 25,71 persen, yaitu di sektor manufaktur sebanyak 4.900 orang dan penempatan sektor perikanan sebanyak 3.900 orang.
Pada 2019, pendapatan atau gaji pokok yang diterima oleh PMI di Korea Selatan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yaitusebesar 1.745.150 Won per bulan atau setara dengan Rp 21.639.860 per bulan, dengan perhitungan Kurs 1 Won = Rp 12.4.
Sekretaris Utama BNP2TKI, Tatang Budi Utama Razak menyampaikan, calon PMI yang mengikuti ujian harus sungguh-sungguh dengan syukur, taat, manfaatkan, dan jangan sia-siakan peluang, atau disingkat STMJ.
“S adalah syukur, Anda harus bersyukur karena saat ini masih banyak pengangguran dimana mana. Syukur sebagai hamba Allah dan syukur ini harus kita jaga bersama-sama. Bonus demografi adalah keuntungan yang besar, menjadi PMI bukan tujuan akhir. Tujuan akhir adalah kebahagiaan dan kesejahteraan. Ini adalah suatu proses. Harus bersyukur kalau di terima dan bekerja di Korea,” ujar Sestama BNP2TKI, saat memberikan sambutan dalam ujian Tahap II (Skill & Competency Test) Sektor manufaktur Program G to G Tahun 2019 di IKOPIN Sumedang, Jawa Barat, Selasa (25/5/2019).
Tatang menyampaikan, ini merupakan suatu proses, dimana CPMI harus optimistis menjalani kewajiban dan berpegang teguh pada Pancasila.
Baca Juga: Kepala BNP2TKI: Penempatan PMI ke Korsel Meningkat Dua Kali Lipat
“T adalah taati prosedur, taatilah ajaran Tuhan. Di Korea berbeda dengan kita. Taatilah adat istiadat, norma dan agama di sana, sedangkan M adalah manfaatkan kesempatan di Korea. Rejeki yang diperoleh dengan bekerja di Korea jangan untuk yang konsumtif, jangan sampai terlibat narkoba. Jika Anda menikmati pekerjaan, maka tidak akan terasa berat. Gantungan cita cita setinggi langit,” tambahnya.
Sedangkan untuk J, lanjut Sestama, jangan sia-siakan peluang dan jangan putus asa, selalu berprasangka baik.
"Sekarang era IT, Anda harus memanfaatkannya tapi ambil sisi positif jangan negatifnya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?