Suara.com - Pelaksanaan Operasi Ketupat 2019 pada Jumat (31/5/2019) memasuki hari ketiga. Alhasil, sebanyak 4.749 pengendara yang melanggar lalu lintas ditilang di Jakarta.
"Hasil Operasi Ketupat Jaya 2019 hari pertama sebanyak 2.751 pengendara yang ditilang. Sedangkan hari kedua operasi sebanyak 1.989 pengendara yang ditilang," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Muhammad Nasir dalam keterangannya, Jumat (31/5/2019).
Nasir menerangkan, jumlah tersebut sebagian besar merupakan pengendara yang melawan arus. Saat hari pertama, 334 pengendara ditindak. Sementara, 282 pengendara ditindak saat hari kedua.
"Hari pertama pelanggar yang melawan arus mencapai 334 pengendara. Sedangkan hari kedua mencapai 282 pengendara," kata dia.
Ia menjelaskan, pelanggar dari pengendara sepeda motor paling banyak. Tercatat 1.939 pengendara motor, dan di hari kedua menurun jadi 1.400 pengendara. Jumlah tersebut telah meliputi pengendara yang tak mengenakan helm dan melawan arus lalu lintas.
Sementara pengendara kendaraan roda empat atau mobil pribadi yang melanggar hanya sedikit. Tercatat hanya 16 pengendara yang ditilang karena tidak memakai safety belt.
"Sedangkan roda empat pelanggaran terbanyak tidak pakai safety belt. Di hari pertama dan kedua masih ditemukan. Untuk main HP (Handphone) hari pertama nihil tapi dihari kedua kita menindak 16 pengendara," tutup Nasir.
Kepolisian menggelar Operasi Ketupat 2019 di seluruh Indonesia jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
Pelaksanaan kegiatan tersebut dimulai sejak Rabu (29/5/2019) hingga berakhirnya pelaksanaan Lebaran 2019.
Baca Juga: Demi Lebaran, Sopir Angkot di Terminal Kalideres Rela Jadi Kuli Panggul
"Operasi Ketupat dimulai tanggal 29 Mei sampai 13 Juni," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (28/5/2019).
Ratusan personel gabungan diterjunkan guna mengamankan jalannya Lebaran 2019. Sedikitnya, lebih dari 157 ribu personel gabungan dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan dan lainnya dikerahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
Terkini
-
Ironi Ceramah Ustaz Khalid Basalamah: Keras Larang Haji Ilegal, Kini Pakai Kuota Bermasalah
-
Misteri 3 Orang Hilang Pasca-Demo Agustus, Menko Yusril Turun Tangan, Keluarga Justru Belum Melapor
-
Total Tersangka Kerusuhan di Makassar Capai 53 Orang, Termasuk 11 Anak, Begini Nasibnya!
-
Raffi Ahmad Menolak Jadi Menpora RI
-
Kasus Haji Segera Ada Tersangka, Bagaimana Nasib Ustaz Khalid Basalamah usai Kembalikan Uang ke KPK?
-
Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Efisiensi TKD, Anggaran Dialihkan Demi Program Merakyat
-
Mahfud MD Sebut RUU Perampasan Aset Bikin Koruptor Ketakutan, Segera Bahas dan Disahkan!
-
Tuai Kritik, KPU Batal Sembunyikan Ijazah Capres dan Cabut Keputusan Kontroversial
-
Resmi Dibatalkan, KPU Klaim Gandeng KPI Rancang Aturan Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres
-
Blusukan ke RSUD Budi Asih, Gubernur Pramono Soroti 95 Persen Pasien BPJS dan Janjikan Renovasi IGD