Suara.com - Kenaikan tarif bus saat arus mudik membawa dampak tersendiri bagi para pemudik. Pasalnya moda transportasi yang dikenal lebih terjangkau itu, kini malah ikut-ikutan menaikan tarif jelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
Para pemudik pun mau tidak mau harus merogoh kantong lebih dalam lagi demi pulang ke kampung halaman bertemu sanak keluarga.
Seperti halnya yang dialami oleh Aan, buruh pabrik yang bekerja di wilayah Jakarta Timur. Ia bahkan sampai harus menabung, menyisihkan pendapatannya untuk bisa mudik ke kampung halaman di Lampung.
"Iya berat kalau (tiketnya) naik, makanya nabung juga buat mudik. Ini juga soalnya kan bawa bawaan buat ke kampung," kata Aan saat ditemui di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (31/5/2019).
Meski begitu, Aan belum mengetahui pasti berapa kenaikan tiket bus menuju ke Lampung.
"Belum, belum beli, masih nungguin temen dateng dulu biar bareng," ujar Aan.
Pemudik lainnya, Tamara juga merasakan dampak dari kenaikan tarif bus tersebut.
Meski demikian, ia tetap harus pulang kampung untuk menemui keluarga yang berada di Muaradua, Palembang, Sumatra Selatan.
"Tiket ke Muaradua tadi Rp 350 ribu dari kemaren yang harganya Rp 320 ribu. Jadi naik Rp 30 ribu," kata Tamara.
Baca Juga: Pengamat: Pemudik Jangan Gunakan Bahu Jalan Tol untuk Istirahat
Sebelumnya, sejumlah pengusaha otobus (PO) di Terminal Kalideres kompak menaikan tarif bus saat arus mudik lebaran tahun ini. Kenaikan tersebut terjadi untuk jurusan antar kota antar provinsi (AKAP) di Jawa dan Sumatera.
Mulyadi karyawan dari PO Garuda Mas mengatakan, kenaikan tarif dibanding arus mudik tahun lalu mencapai selisih Rp 30 ribu. Seperti pada tiket jurusan Kalideres ke Semarang, Jawa Tengah.
Kenaikan harga tiket tersebut, kata dia, disebabkan karena bus yang berangkat akan melalui lajur tol Trans Jawa.
"Tahun kemarin sama tahun ini boleh dikatakan sama, cuma ada perubahan sendiri, tahun kemarin enggak ada tol tahun ini lewat tol. Dari harga kemarin Rp 270 ribu sekarang Rp 300 ribu tujuan ke Semarang," kata Mulyadi.
Sementara itu, Juni dari PO Siger Kencana mengatakan, kenaikan harga juga terjadi pada bus jurusan wilayah Sumatera.
"Untuk Sumatera tahun ini ada kenaikan sekitar Rp 150 ribuan dari kemaren harga normal," ujar Juni.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menjelang HLN ke-80, Warga Aek Horsik Tapanuli Tengah Akhirnya Nikmati Listrik Mandiri
-
Isi Rapor SMA Ferry Irwandi Dibuka, 40 Hari Tak Masuk Sekolah Tapi Jadi Wakil Cerdas Cermat
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana
-
Bromance di KTT ASEAN: Prabowo Dipeluk Erat PM Malaysia, Tertawa Lepas Bak Kawan Lama
-
RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba Sepanjang 2025, DPR Minta Polri Waspadai Peningkatan Akhir Tahun
-
Dinilai Bebani Petani Kecil, SPKS Minta Pemerintah Tinjau PP 45 Tahun 2025