Suara.com - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, menanggapi dingin isu wilayah yang akan mengajukan referendum merdeka, apabila Capres Cawapres nomor urut 1 Jokowi - Maruf Amin ditetapkan sebagai Presiden dan Wapres periode 2019-2024.
Awalnya, seorang warganet Twitter dengan akun @m_etek menegaskan ia dan warga Sumatera menginginkan referendum. Hal ini menyusul munculnya isu Aceh menginginkan referendum
"Bukan cuma Aceh, jika suara kami Sumatera tidak dianggap karena cukup rakyat Jaka Tengah dan Jawa Timur bisa memimpin negeri, jangan salahkan kami Sumatera ingin referendum," tulis akun itu seperti dikutip Suara.com, Jumat (31/5/2019).
Tak hanya itu, akun tersebut juga meminta agar pemerintah mengembalikan emas di tugu Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat yang berasal dari Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara.
"#Referendum #referendumaceh #SumateraMerdeka jangan lupa 2/3 emas Monas balikan ke Bengkulu," ungkap akun itu.
Gibran Rakabuming membalas cuitan tersebut. Ia menanggapi dingin cuitan bernada ancaman dari si warganet itu.
"Apa sih," tulis Gibran Rakabuming singkat.
Melihat balasan dari Gibran tersebut, warganet berbondong-bondong ikut mengomentari cuitan ancaman dari warganet yang mengaku berasal dari Sumatera itu.
Banyak warganet yang tidak sependapat dengan cuitan dari warganet @m_etek lantaran cuitan tersebut tidak mewakili suara seluruh masyarakat Sumatera, namun hanya segelintir orang.
Baca Juga: Wiranto Duga Seruan Referendum karena Suara Partai Aceh Merosot
Untuk diketahui, Muzakir Manaf alias Mualem sebelumnya menyerukan masyarakat Aceh melakukan referendum atau jajak pendapat. Pilihannya, mau tetap di Indonesia atau lepas dan jadi negara baru.
Muzakir Manaf merupakan mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka atau GAM yang saat ini menjadi Ketua Umum Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh (PA). Muzakir Manaf juga pernah menjadi Wakil Gubernur Aceh.
Seruan referendum itu dikatakan Muzakir Manaf alias Mualem dalam sambutannya pada peringatan ke-9 (3 Juni 2010-3 Juni 2019), wafatnya Wali Negara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Muhammad Hasan Ditiro dan buka bersama di salah satu Gedung Amel Banda Aceh, Senin (27/5/2019) malam.
"Alhamudlillah, kita melihat saat ini, negara kita di Indonesia tak jelas soal keadilan dan demokrasi. Indonesia diambang kehancuran dari sisi apa saja. Itu sebabnya, maaf Pak Pangdam, ke depan Aceh kita minta referendum saja," ujar Mualem yang disambut tepuk tangan dan yel yel "hidup Mualem".
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG