Suara.com - Menjadi ibu negara bukanlah persoalan yang mudah, berbagai tantangan pun harus dilalui. Hal inilah yang dialami oleh Ani Yudhoyono, istri mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semasa hidupnya.
Melalui buku yang ditulis Ani Yudhoyono sendiri berjudul '10 Tahun Perjalanan Hati', ia sempat menceritakan bagaimana perjuangannya sebagai ibu negara selama sepuluh tahun lamanya yang seringkali dibanding-bandingkan dengan ibu negara terdahulu.
Dalam buku itu, Ani bercerita ada yang membandingkannya dengan Ibu Tien istri mantan presiden Soeharto, Ainun Habibie istri mantan presiden B.J Habibie, hingga Sinta Nuriyah Wahid istri mantan presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Sosok-sosok ibu negara itu selalu menjadi pembanding.
"Apakah ibu negara yang baru saja memulai pengabdian, dibayangi peran ibu negara sebelumnya? Ya dan itu wajar saja," tulis Ani Yudhoyono dalam bukunya seperti dikutip Suara.com, Sabtu (1/6/2019).
Sesaat setelah SBY dilantik menjadi presiden ke-6 pada 20 Oktober 2004, Ani Yudhoyono mengaku mendapatkan sebuah pesan singkat dari seseorang.
Dalam pesan singkat itu, Ani Yudhoyono diminta membuat terobosan terbaru untuk mengalahkan Ibu Tien.
"Bunyi SMS itu begini: "Ibu Ani, jangan mau kalah dengan Ibu Tien. Kalau Ibu Tien kan bisa membuat Taman Mini Indonesia Indah, Bu Ani bisa membuat apa? Harus lebih hebat lagi dong," ungkap Ani Yudhoyono.
Mendapatkan pesan singkat bernada seperti itu, Ani Yudhoyono menghela napas panjang. Ia berusaha untuk tidak terbakar emosi dan mencoba membalas pesan singkat tersebut dengan bijak.
Baca Juga: Polda Jabar Jamin Kelancaran Perjalanan Jenazah Ani Yudhoyono ke Cikeas
"Saya menghela napas dan berusaha tenang. Saya jawab seperti ini: "Terima kasih atas SMS anda. Begini, ibarat orang memasak, lain koki bisa lain juga jenis masakan yang dibuat. Bu Tien masak steik, saya masak oseng kangkung. Tapi yang penting masakan tersebut enak dan bergizi. Tidak perlu membandingkan saya dengan Bu Tien, sebab saya pasti akan membuat karya yang juga bermanfaat," tutur Ani Yudhoyono.
Bagi Ani Yudhoyono, berbagai terobosan yang telah diciptakan oleh ibu negara di masa lalu bukan berarti harus dibinasakan. Selama terobosan tersebut memiliki nilai yang baik, maka ia siap melanjutkan program tersebut.
Selama sepuluh tahun menjadi ibu negara, Ani Yudhoyono banyak fokus dalam pemberdayaan perempuan.
Niat Ani Yudhoyono hanya satu, ingin membuat setiap pribadi perempuan Indonesia menjadi berdaya, percaya diri, mumpuni dan mammpu menjadi pelita bagi lingkungannya.
"Tidak perlu anti menyerap situasi. Untuk apa? Buat apa saya membuat diri sendiri picik? Hanya karena ego menjadi seorang ibu negara, lantas gengsi jika dikatakan meniru langkah ibu negara sebelumnya," tulis Ani Yudhoyono.
Untuk diketahui, Ani Yudhoyono mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura, seusai berjuang melawan kanker darah sejak awal 2019.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group