Suara.com - Seorang perawat asal Jerman dijebloskan ke penjara seumur hidup karena perbuatan sadisnya. Pria bernama Niels Hoegel itu telah membunuh 85 pasien di dua rumah sakit di Jerman bagian barat laut sejak 1999 hingga 2005.
Kini Niels Hoegel pun menjadi pembunuh berantai dengan korban paling banyak di Jerman sepanjang sejarah pasca-perang negara tersebut.
Diberitakan The Independent, Kamis (6/6/2019), berdasarkan keterangan pengadilan di Oldenburg, Niels Hoegel telah membunuh para korbannya dengan cara membuat mereka mengalami henti jantung atau cardiac arrest. Hal itu dilakukan Niels Hoegel karena dirinya menikmati sensasi yang ia rasakan saat melakukan resusitasi pada para korban.
Pria 42 tahun itu telah bekerja di sebuah rumah sakit di Oldenburg sejak 1999 hingga 2002 dan rumah sakit lain di Delmenhorst dari 2003 sampai 2005.
Pada 2000, Niels Hoegel mulai dituding telah membunuh pasien berusia antara 34 hingga 96 tahun, hingga akhirnya berhenti pada 2005 setelah ketahuan menyuntik pasien dengan ajmaline.
Namun, sebelumnya Niel Hoegel sendiri juga mengatakan kepada penyelidik bahwa dirinya telah membunuh pasien di Oldenburg, sehingga pihak berwenang kemudian menyelidiki ratusan kematian dengan menggali kuburan banyak pasien.
Dalam persidangan selama tujuh bulan, Niels Hoegel mengakui 43 pembunuhan, membantah lima kasus lain, dan mengatakan tak bisa mengingat-ingat 52 pembunuhan lainnya.
Pada Rabu (5/6/2019) lalu, dia menyatakan penyesalan melalui sebuah pernyataan penutupan. Menurut ucapannya, Niels Hoegel menyadari betapa dalamnya rasa sakit dan penderitaan yang telah dia sebabkan dengan perbuatan buruknya.
"Untuk semua orang, saya dengan tulus meminta maaf atas semua yang telah saya lakukan selama bertahun-tahun," katanya.
Baca Juga: Cerita SBY, Perawat RS Katakan Madam Ani Strong Woman
Niels Hoegel telah menjalani hukuman penjara selama 10 tahun karena pembunuhan lainnya, lalu dihukum pada 2015 atas dua pembunuhan dan dua percobaan pembunuhan.
Berita Terkait
-
Dahsyat, Porsche Cayenne dengan Kemampuan Akselerasi 5 Detik
-
Liburan Naik Mobil ke Italia, Kakek Ini Malah Nyasar ke Jerman
-
Nekat Curi Ferrari Langka saat Test Drive, Tersangka Langsung Dibuat Jera
-
Perdagangkan Wanita Transgender Thailand ke Jerman, 5 Orang Didakwa Berat
-
Truk Elektrik di Jerman Ini Gunakan Alat Mirip KRL, Intip Bentuknya
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Monas Dibanjiri Warga, Tank Tempur Jadi Rebutan Spot Foto untuk Anak-Anak di HUT ke-80 TNI
-
Penampakan 200 Motor Baru, Siap Jadi Doorprize Utama di HUT ke-80 TNI di Monas
-
Kebakaran di Glodok Plaza pada Sabtu Malam, Api Berkobar di Kios HP Lantai Bawah
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum