Suara.com - Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP PAN Dradjad Wibowo menyebut Partai Demokrat sudah tidak sejalan dengan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Namun hal itu diklaim tak pengaruhi internal koalisi.
Itu terlihat dari sikap dan pernyataan elit Demokrat yang tidak sejalan dengan koalisi Prabowo - Sandiaga. Namun dia menilai, sikap dan langkah politik Demokrat itu merupakan hak sepenuhnya partai tersebut dan PAN tidak bisa ikut campur.
"Harus diakui bahwa memang Demokrat saat ini tidak sejalan dengan koalisi Prabowo-Sandi. Dan sejauh ini tidak berpengaruh pada internal koalisi," kata Drajad di Jakarta, Sabtu.
Menurut Dradjad, PAN masih tetap berada dalam Koalisi Adil Makmur dan apabila ada pernyataan ataupun manuver politik yang dilakukan kader PAN seolah-olah partainya pindah koalisi, itu merupakan sikap pribadi
"Memang ada pernyataan maupun manuver politik yang dilakukan oleh individu dari DPP PAN, yang memberikan kesan seolah-olah kami pindah koalisi. Tapi sebagai organisasi, PAN tetap di koalisi Prabowo-Sandi sesuai keputusan Rakernas 2018," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa keputusan Rakernas PAN tahun 2018 masih berlaku sehingga sampai saat ini belum ada Rakernas lagi yang memutuskan kebijakan politik lain.
Dradjad mengatakan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais bersama para ulama dan habaib, masih tetap konsisten berjuang bersama Prabowo-San serta para pendukungnya.
"Soal PKS, sejauh yang saya tahu juga tetap di koalisi Prabowo-Sandi. Demikian juga dengan Partai Berkarya, saya rasa seperti itu posisinya," katanya.
Sebelumnya, politisi Partai Demokrat Andi Arief melalui akun Twitter, mengungkit kembali peristiwa pemilihan cawapres Sandiaga Uno dan deklarasi capres-cawapres yang dinilainya tidak melibatkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Partai Demokrat.
Baca Juga: Pasca AHY Sowan ke Jokowi, Demokrat Makin Kuat Gabung ke TKN
"Pasangan 02 deklarasi capres-cawapres tanpa melibatkan Partai Demokrat, SBY, dan AHY. Artinya, merasa kuat dan punya perhitungan sendiri untuk menang," kata Andi.
Namun dia menilai dalam kenyataannya pasangan tersebut kalah, terpuruk, tetapi justru malah menyalahkan Partai Demokrat, SBY, dan AHY atau dinilainya "ngambek" pada kekuatan yang tidak dilibatkan.
Andi Arief kesal karena koalisi Prabowo-Sandiaga dan pendukungnya seolah-olah menyalahkan partainya, SBY dan AHY.
Padahal, menurut dia, Demokrat tidak pernah dilibatkan dan kerap diabaikan dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur yang terdiri dari Gerindra-PKS, PAN, Demokrat, dan Partai Berkarya. (Antara)
Berita Terkait
-
Pasca AHY Sowan ke Jokowi, Demokrat Makin Kuat Gabung ke TKN
-
BPN: SBY Minta Prabowo Sampaikan Testimoni Kebaikan Ani Yudhoyono
-
Cekcok dengan Andre di Twitter, Andi Arief Tantang Sandiaga Uno Debat
-
Demokrat Merasa Tak Lagi Berkoalisi dengan Prabowo - Sandiaga
-
Ungkit Soal Koalisi, BPN Minta Andi Arief Jangan Caper
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
Terkini
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?
-
DPR Minta Penanganan Luar Biasa untuk Bencana Aceh, Bendera Putih Jadi Alarm Keras
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Gubernur Bobby Nasution Jamin Stok Pangan Aman Jelang Nataru
-
KPK Konfirmasi: Ada Jaksa yang Ditangkap Saat OTT di Wilayah Tangerang
-
Pramono Anung Tantang Gen Z Jakarta Atasi Macet dan Sampah, Hadiahnya Jalan-Jalan ke New York
-
Neraka 'Online Scam' ASEAN, Kemiskinan Jadi Umpan Ribuan WNI Jadi Korban TPPO
-
KPK Rampungkan Penyidikan, Noel Ebenezer Cs Segera Diadili Kasus Pemerasan K3