Suara.com - Beredar sebuah video jemaah Salat Idul Fitri 1440 Hijriah ramai-ramai membubarkan diri setelah mendengar ceramah dari khatib. Pasalnya, ceramah tersebut dinilai bermuatan politik.
Aksi jemaah membubarkan diri tersebut terjadi di Lapangan Desa Gaden, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Rabu (5/6/2019). Video tersebur diunggah oleh akun Instagram @m.bahrunnajach.
"Detik-detik jamaah membubarkan diri setelah mendengar khutbah Salat Ied tentang politik," tulis akun tersebut seperti dikutip Suara.com, Rabu (12/6/2019).
Dalam video berdurasi singkat tersebut, tampak jemaah berbondong-bondong membereskan sajadah yang mereka gelar di masjid. Saat itu, sang khotib belum selesai berceramah.
Para jamaah pun tampak berdiri, mereka tidak lagi fokus mendengarkan ceramah dari khotib. Suasana area Salat Idul Fitri pun mendadak gaduh.
"Politik, gak nyambung itu (ceramahnya)," ujar seorang jamaah Salat Idul Fitri.
Sejak diunggah pada Jumat (7/6/2019) lalu, video tersebut telah disaksikan sebanyak 67.644 orang.
Banyak warganet yang mengapresiasi langkah para jemaah meninggalkan lapangan saat mendengar khotbah bermuatan politik.
"Senang aku kalau saudara-saudaraku semakin cerdas. Tinggalin aja kalau penceramahnya sudah melenceng," kata @miniminadi.
Baca Juga: Lebaran di Belanda, Maudy Koesnaedi Kesulitan Salat Ied
"Yang gini nih saya suka, masyarakat sudah pintar-pintar," ujar @rudisubroto.
"Jangan diberi panggung ulama yang provokasi bicara politik tidak pada tempatnya, ulama itu bikin adem, petunjuknya ke dalam kebaikan, tidak mengajarkan kebencian dan SARA. Mari kita cerdas memilih dan memilah ulama bukan ulama dadakan ataupun ulama catering," ungkap @batiktulisnusantara64.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO