Suara.com - Kondisi jalan di Kecamatan Wonggeduku dan Pondidaha Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara hingga Kamis (13/6/2019) semakin sulit dilewati karena ketinggian air di permukaan sebagian jalan semakin tinggi.
Salah satu ASN di Kabupaten Konawe yang setiap hari kerja melintas di jalur itu mengatakan, sedikitnya ada empat titik di wilayah tersebut yang tergenang seperti Desa Wukusao, Kecamatan Wonggeduku, terjadi kemacetan parah sejak Kamis pagi di area banjir.
Ia mengatakan, kendaraan roda dua yang dari arah Unaaha, tampak mengantre untuk diangkut ke mobil truk untuk melintasi genangan. Para pemotor tidak bisa melintas, karena ketinggian air di jalan sudah mencapai pinggang orang dewasa.
"Untuk bisa menyeberang dari satu desa ke desa lain harus meminta bantuan melalui jasa angkutan truk atau rakit dengan tarif antara Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per satu unit motor," ujar Kusmawati seperti dilansir Antara.
menurut Kusma, mobil pun sama. Kendaraan roda empat sekelas Avanza juga tak bisa melintas, mereka juga harus memakai jasa angkutan truk untuk bisa melintas dengan tarif mencapai Rp 100 ribu per mobil bahkan lebih.
Hingga berita ini tulis, warga sekitar banjir sudah membuat pincara dan rakit sebagai jasa penyeberangan. Warga lainnya membuka jasa dorong mobil kepada pengendara roda empat yang hendak melintas dengan tarif Rp 30 ribu per mobil.
Kondisi jalan yang digenangi banjir yakni dari arah Unaaha ke Kendari mulai dari Desa Wukusao Kecamatan Wonggeduku, Desa Pumbinisi, Hongoa, Wonua Mandara dan Amesiu di Kecamatan Pondidaha, serta desa Pohara di Kecamatan Sampara.
Berita Terkait
-
Banjir Konawe, Empat Kecamatan Terisolasi Ketinggian Genangan Capai 4 Meter
-
Kapal Nelayan Dikerahkan Bantu Korban Banjir di Sulawesi
-
Kirim Tenaga Medis dan Obat, Dinkes Sultra Tangani Korban Banjir Konawe
-
Korban Jiwa Akibat Banjir di Samarinda Tembus 30.580 Orang
-
Nekat Terjang Banjir di Kalimantan, Rubicon Seharga Rp 1 Miliar Hanyut
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba