Suara.com - Tak Ada Istilah Sekolah Favorit, Yogyakarta Juga Lakukan Sistem Zonasi
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan telah memberlakukan sistem zonasi dalam Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) sejak tahun ajaran 2018/2019 silam.
Pemberlakukan sistem zonasi ini bertujuan sebagai pemerataan kualitas pendidikan sekaligus menghapus stigma sekolah favorit.
"Sistem zonasi ini kan sudah tahun kedua, dimulai sejak tahun ajaran 2018/2019 lalu. Tujuannya adalah untuk menghilangkan stigma sekolah favorit di masyarakat," kata Kabid Perencanaan dan Pengembangan Mutu Disdikpora DIY, Didik Wardaya Sabtu (15/6/2019).
Didik menambahkan sistem zonasi PPBD menyesuaikan jarak rumah yang dibagi menjadi empat zona. Hal ini diharapkan tidak ada lagi penumpukan pendaftaran di sekolah-sekolah tertentu.
"Di Yogyakarta sudah tidak ada lagi sekolah favorit, wong akreditasi SMA Negeri sudah A semua. Memang dulunya yang menjadi sekolah incaran itu ada SMA 1,3,6,8 dan 9. Tapi itu pun karena sekolah ini sudah lama ada," imbuh Didik
Lebih lanjut Didik memaparkan SMA 3,6, dan 9 justru masuk dalam satu zona di kelurahan Terban Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta.
"Yang dianggap favorit dan masuk satu zona itu SMA 3,6 dan 9. Jadi anak-anak pada incar itu, sekarang tidak bisa lagi. Karena yang boleh sekolah disitu ya calon siswa yang berada di zona Terban itu," tambah Didik
Diakui Didik sistem ini menjadi perdebatan di masyarakat, terutama para orang tua yang masih memiliki stigma sekolah favorit. Pihaknya pun memaklumi dan melakukan langkah-langkah untuk menghilangkan stigma tersebut.
Baca Juga: Dewan Pendidikan Surabaya Diserbu Wali Murid yang Protes Sistem Zonasi
"Di Yogyakarta semua sekolah sama. Tujuan sekolah ya untuk belajar, tidak perlu ada yang dikultuskan. Mengenai kualitas kami sudah bekerja secara maksimal untuk pemerataan kualitas, baik kualitas guru, sarana prasarana, maupun fasilitas penunjang lain," papar Didik.
Justru sebelum kebijakan ini diterapkan secara maksimal kata Didik, pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Seperti peningkatan kualitas guru, kualitas kepala sekolah, dan fasilitas penunjang.
Selain itu peran orangtua siswa juga sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan sistem zonasi ini.
"Peran orangtua murid juga kita butuhkan. Jika orangtua ingin anaknya tumbuh berkembang, bantu majukan sekolah di zonanya masing-masing baik secara moral maupun finansial. Misalnya kalau sekolah rusak ya bantu dana perbaikan semampunya, tapi ini tidak wajib," harapnya.
Kontributor : Rahmad Ali
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra