Suara.com - Tim Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprakirakan pergerakan tanah atau longsor di Kompleks Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Maluku masih akan terus berlanjut.
Kondisi tersebut akan mengancam sejumlah bangunan gedung yang ada, menyusul bencana pada 3 Juni 2019 akibat hujan dengan intensitas tinggi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Farida Salampessy mengatakan prakiraan sementara itu berasal dari hasil kajian dan survei Tim Badan Geologi yang dilakukan sejak Jumat (14/6/2019).
"Pertimbangannya pergerakan tanah atau longsor itu terjadi saat awal musim hujan, sedangkan prakiraan BMKG puncaknya pada akhir Juli - Agustus 2019," ujarnya dikutip dari Antara, Senin (17/6/2019).
Farida mengatakan, hasil kajian atau survei secara komprehensif paling telat baru bisa diketahui dua pekan ke depan dalam bentuk rekomendasi.
"Jadi rekomendasi Badan Geologi yang menentukan aktivitas perkuliahan masih bisa berlanjut di kompleks IAIN, kawasan Batumerah ataukah tidak," katanya.
Farida mengatakan, bila rekomendasi menyatakan kampus IAIN tidak layak lagi di Batumerah, maka harus dicari lokasi baru yang terjamin keamanan maupun keselamatan beraktivitas.
"Pastinya dengan kondisi keretakan sejumlah gedung saat ini mempengaruhi aktivitas perkuliahan sehingga telah dijalin koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di jajaran Pemprov Maluku, Polda Maluku, Kodam XVI/Pattimura dan berbagai pihak berkompotemn lainnya untuk melakukan penanganan tanggap darurat," ujarnya.
Sedangkan, Kadis ESDM Maluku, Martha Nanlohy mengatakan, Tim Badan Geologi Bandung melakukan kajian atau survei hingga Selasa (18/6/2019), menyusul kejadian yang dimulai sejak Jumat (14/6/2019) lalu.
Baca Juga: Warga Jakarta Diminta Waspada Pergerakan Tanah Selama Ramadan
"Tim dijadwalkan kembali ke Bandung pada 18 Juni 2019 dan nantinya diterbitkan rekomendasi terhadap hasil kajian atau survei," katanya.
Diakuinya, kajian atau survei yang dilakukan Badan Geologi Bandung berdasar surat permintaannya dengan didukung laporan sementara Tim Geologi Dinas ESDM Maluku. Sebelumnya Tim Geologi Dinas ESDM Maluku melakukan peninjauan pada 4 Juni 2019, saat itu tercatat ada bencana geologi berupa gerakan tanah atau longsor dengan jenis debris slide dan amblesan.
Bentuk longsor berupa hiperbola atau setengah lingkaran, panjang dan lebar longsor tidak dapat diukur karena tanah masih bergerak dan terdapat garis polisi.
"Kerusakan bangunan fisik rusak berat empat unit yakni gedung audiotorium, gedung perpustakaan, gedung laboratorium matematika dan gedung genset (amblesan). Dua lainnya yang akan terkena dampak juga yaitu gedung pusat (rektorat) dan gedung dan tarbiyah," tandas Martha.
Berdasar emantauan Antara, langkah lainnya yang ditempuh OPD teknis adalah kepolisian telah memasang tanda larangan berupa garis polisi di areal pada lokasi longsor tersebut. Rekahan- rekahan yang terbuka telah ditutup dengan terpal atau tanah liat/lempung untuk menghindari masuknya air hujan yang akan sebagai pemicu longsor. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO