Suara.com - Mantan penjual buku Hong Kong melihat penahanan dirinya selama delapan bulan di China tanpa proses hukum, sebagai contoh apa yang dapat terjadi pada orang lain jika RUU ekstradisi yang saat ini ditangguhkan disahkan menjadi undang-undang.
Lam Wing-kee, pendiri Causeway Bay Books, adalah satu dari lima pemilik toko buku yang menghilang pada tahun 2015 namun kemudian diketahui berada dalam tahanan China. Setelah ditahan selama beberapa bulan di sel isolasi, Lam muncul di televisi untuk menyampaikan pengakuan bersalah terhadap tuduhan menjual buku-buku politik yang sensitif ke China secara ilegal.
Beberapa bulan kemudian ia diizinkan untuk sementara waktu kembali ke Hong Kong dan secara terbuka menuduh otorita berwenang di China telah melakukan “penyiksaan mental dan fisik” padanya selama delapan bulan. Otorita di China Daratan menuduh Lam telah melanggar jaminannya tahanan luar dan sedang mengupayakan penangkapannya untuk penyelidikan pidana.
Lam yang kini tinggal di Taiwan, yang berada di luar jurisdiksi China, mengatakan kepada VOA bahwa kasusnya menunjukkan apa yang dapat terjadi kepada orang lain jika RUU ekstradisi di Hong Kong itu diberlakukan.
“Apa yang terjadi pada saya, seseorang yang tidak melakukan kejahatan apapun, dapat terjadi pada siapa saja di Hong Kong. Ini sangat jelas. Jadi Anda tahu khan mengapa begitu banyak anak muda yang ikut berdemonstrasi?” ujar Lam dalam wawancara di pusat perbelanjaan Ximending di Taipei, di mana ia berharap dapat membuka sebuah toko buku, seperti dilansir VOA, Kamis (20/6/2019).
Diperkirakan sedikitnya dua juta orang ikut serta dalam demonstrasi di Hong Kong hari Minggu lalu (16/6), menjadikannya demonstrasi terbesar dalam sejarah kota itu. Setelah demonstrasi massal berhari-hari, yang tak jarang diwarnai aksi kekerasan, pemimpin Hong Kong yang pro-Beijing, Carrie Lam, mengumumkan penangguhan RUU ekstradisi itu.
Tag
Berita Terkait
-
Salut, Siswa Hong Kong Kedapatan Belajar di Tengah Protes Besar-besaran
-
Damainya Hong Kong Meski Dilanda Demonstrasi Jutaan Warga
-
Hari Ini Keluar Penjara, Joshua Wong Langsung Pimpin aksi Anti Ekstradisi
-
Bagai Laut Terbelah, Massa Hong Kong Beri Jalan Ambulans Tuai Pujian
-
Tolak Maaf sang Pemimpin, Warga Hong Kong Masih Lanjutkan Demo
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, Transjakarta Akan Terapkan Tes Psikologi Lanjutan untuk 11 Ribu Sopir
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, DPRD DKI Minta Sertifikasi Sopir Transjakarta Diperketat
-
PN Jaksel Jadwalkan Sidang Praperadilan Nadiem Makarim pada 3 Oktober
-
Diduga Cemburu, Suami di Kebon Jeruk Bunuh Istri Lalu Serahkan Diri ke Polisi
-
Tri Tito Buka Rakornas Posyandu, Tekankan Pentingnya Posyandu Dukung Implementasi Enam SPM
-
Kepala BGN Wanti-wanti Setiap Daerah Siaga Tangani Keracunan MBG
-
Tangis Sinta Nuriyah Pecah di Polda Metro, Peluk Erat Ibunda Delpedro: Mereka Penerus Bangsa
-
Diungkap Kaesang Pangarep, Foto Wisuda Gibran Dipajang di Kampus MDIS
-
Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
-
Transjakarta Rawan Kecelakaan? DPRD DKI Soroti Gaya Hidup Sopir: Begadang, Narkoba, Judi Online!