Suara.com - Mabes Polri meminta agar masyarakat tak menggubris beredarnya seruan di media sosial yang berisi ajakan pengerahan massa untuk mengawal sidang putusan gugatan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Terkait seruan itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan, polisi melarang adanya demonstrasi di depan gedung MK saat berlangsunnya sidang gugatan yan diajukan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
“Polri imbau untuk tidak melakukan mobilisasi massa ke MK. MK adalah area steril tidak boleh ada penyampaian aspirasi ke depan publik di depan MK, tidak boleh,” ujar Dedi di Mabes Polri, Kamis (20/6/2019).
Terkait pengamanan, Dedi menyebut pihaknya belum berencana mengubah pola pengamanan serta penambahan personel saat pembacaan putusan di MK. Jumlah 13 ribu personel gabungan TNI-Polri dinilai masih cukup untuk mengamankan hasil putusan di MK.
“Dengan personel 13 yang aktif mengamankan MK dan sekitarnya saat ini, sudah cukup,” sambungnya.
Hingga kekinian, lanjut Dedi, pihaknya belum menerima informasi terkait rencana mobilisasi massa di depan Gedung MK pada saat putusan.
Sebelumnya, beredar luas di media sosial dan pesan singkat Whatsapp berisi seruan untuk mengajak semua pendukung Prabowo-Sandi merapatkan gerakan khususnya di akhir bulan Juni, yakni 25-28 Juni 2019.
Aksi tersebut disebut merupakan puncak aksi akbar terbesar menuju kemenangan Prabowo-Sandi, dengan 4-8 titik kumpul yang mengelilingi Gedung KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Jakarta yang dimulai pukul 10.30 WIB.
Target massa aksi diklaim mencapai 12-22 juta orang dan akan diisi dengan aksi orasi damai. Dalam pesan singkat itu disebutkan ajakan aksi itu dikeluarkan BPN Prabowo-Sandi dan Badan Kemenangan Nasional Indonesia (BKNI) Prabowo-Sandi.
Baca Juga: Saksi Prabowo Bilang Ikut Pelatihan TKN Jokowi Diajarkan Curang Itu Wajar
Berita Terkait
-
Sebut Ada 27 Juta Ghost Voters di Pilpres 2019, Ini Sosok Jaswar Koto
-
Saksi Prabowo Bilang Ikut Pelatihan TKN Jokowi Diajarkan Curang Itu Wajar
-
Saksi Prabowo Bilang Jalan ke Juwangi Tak Beraspal, Dibongkar Warganet
-
Bikin Mesem-mesem, Hakim Sindir Kacamata Hitam Saksi Prabowo
-
Tak Hadirkan Saksi Fakta, KPU Hanya Hadirkan Satu Saksi Ahli di MK
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
WALHI Kritik Rencana Prabowo Tanam Sawit dan Tebu di Papua: Tak Punya Hati dan Empati!
-
7 Fakta Ganjil Kebakaran Ruko Terra Drone: Izin Lolos Tanpa Tangga Darurat?
-
Fakta Baru Kebakaran Ruko Terra Drone: Pemilik Lepas Tangan, Perawatan Rutin Nihil
-
5 Momen Dasco Jadi 'The Crisis Manager' di Tahun 2025
-
Dampak Banjir dan Longsor Sumut Kian Parah, 360 Orang Meninggal dan Puluhan Ribu Mengungsi
-
Perpol Jabatan Sipil Polri Jadi Bola Panas, Komisi Reformasi Turun Tangan Bahas Polemik
-
KPK Pastikan Perceraian Atalia-RK Tak Hambat Kasus BJB, Sita Aset Tetap Bisa Jalan
-
Prabowo Ingin Papua Ditanami Sawit, Demi Hemat Impor BBM Rp 520 Triliun?
-
Isi Amplop Terkuak! Kubu Roy Suryo Yakin 99 Persen Itu Ijazah Palsu Jokowi: Ada Foto Pria Berkumis
-
7 Fakta Kunci Pemeriksaan Gus Yaqut di KPK, Dicecar 9 Jam soal Kuota Haji