Suara.com - Beti Kristina, saksi yang dihadirkan Tim Hukum Capres Cawapres nomor urut 2 Prabowo – Sandiaga dalam persidangan sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Rabu (19/6) malam, menjadi sorotan negatif publik.
Itu setelah Beti memberikan pengakuan menemukan sejumlah bukti kecurangan Pilpres 2019 di Kecamatan Juwangi, Boyolali.
Saat bersaksi, Beti menuturkan sengaja berjalan dari kediamannya di Kecamatan Teras Boyolali ke Juwangi hingga tiga jam untuk memantai pemungutan suara.
Pengakuan dari Beti Kristina ini mengundang penasaran hakim MK Suhartoyo. Ia langsung memeriksa jarak tempuh Teras menuju ke Juwangi melalui Google Maps, namun tertulis waktu tempuh 1 jam 30 menit.
"Saya juga langsung membuka Google Maps, jarak Juwangi ke Teras 50 km, 1 jam 30 menit kalau tidak lewat tol. Kok bisa tiga jam seperti apa?" tanya hakim Suhartoyo seperti dikutip Suara.com dari video, Kamis (20/6/2019).
Beti mengakui akses jalan dari Teras menuju ke Juwangi sangat sulit sehingga memakan waktu cukup lama.
"Karena medannya sangat sulit bapak hakim," jawab Beti Kristina.
Hakim Suhartoyo yang merasa bingung mempertanyakan kondisi jalan yang dilalui oleh Beti Kristina menuju ke lokasi.
"Hari begini masih ada medan sulit di Boyolali? Tapi sudah aspal semua?" tanya hakim Suhartoyo.
Baca Juga: Bikin Mesem-mesem, Hakim Sindir Kacamata Hitam Saksi Prabowo
"Tidak ada aspal," ungkap Beti Kristina.
Kesaksian Beti Kristina tersebut menjadi perbincangan warganet di media sosial. Banyak warganet yang langsung memeriksa Google Maps untuk membuktikan pernyataan Beti Kristina.
Banyak warganet yang menemukan hasil bahwa jalan yang dimaksud oleh Beti Kristina dalam keadaan teraspal dan mulus.
Tak sedikit pula warganet yang berasal dari Boyolali tak terima dengan pernyataan Beti Kristina itu.
"Tidak ada aspal n**smu kui, Aku tinggal di Banyudono, Timur Teras pas. Dari Banyudono ke Juwangi cuma sejam lebih dikit. Itu teras ke Juwangi 3 jam apa mampir dulu ke Ken Dedes?" kata @takaazalia.
"Kata sang saksi, jalan ke Juwangi tak ada aspal. Langsung ku googling. Ini hasilnya. Kok beliau enteng sekali berbohong di depan para hakim MK ya?" ujar @saidiman.
Berita Terkait
-
Soal Saksi Diancam, Refly Harun: Pernah Ada yang Dipecat usai Sidang
-
Saksi Prabowo Sebut Jarak Tempuh ke Juwangi 3 Jam Dipatahkan Warganet
-
Sterilisasi Gedung MK, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak dan Tim Gegana
-
TKN: Curhatan Ancaman Saksi Prabowo Sebatas Dramatisasi Belaka
-
Soal Saksi Prabowo, Mendagri: Mustahil 1 Juta KTP Palsu Terjadi di Pilpres
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008