Suara.com - Hakim Mahkamah Konstitusi sempat menyinggung kacamata hitam yang dikenakan saksi dari tim Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Rahmadsyah.
Mulanya, Hakim MK Saldi Isra bertanya kepada Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Kabupaten Batubara tersebut.
Soalnya, saksi itu mengklaim memiliki video oknum anggota polisi yang mengarahkan masyarakat untuk memiliki pasangan Jokowi-Maruf di Pilpres 2019.
Saldi Isra menanyakan, "Anda menyebut tadi memiliki rekaman ya?"
Pertanyaan tersebut diamini oleh Rahmadsyah. Kemudian, Saldi Isra pun kembali bertanya.
"Itu diserahkan ke kuasa hukum tidak untuk dijadikan alat bukti?" tanya Saldi Isra.
Rahmadsyah pun menjawab bahwa dirinya telah menyerahkan rekaman video itu ke koordinator Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
Terkait hal tersebut Saldi Isra menanyakan kuasa hukum, "Kuasa Hukum, itu diserahkan atau tidak?"
Salah satu anggota tim hukum Prabowo-Sandi, Teuku Nasrullah mengatakan bahwa video tersebut belum diserahkan kepada pihaknya.
Baca Juga: Tak Hadirkan Saksi Fakta, KPU Hanya Hadirkan Satu Saksi Ahli di MK
Nasrullah pun bertanya kepada saksi Rahmadsyah, "Koordinator mana yang saudara serahkan?"
"Koordinator satgas," jawab Rahmadsyah.
Saldi Isra pun bertanya ke Rahmadsyah, "Jadi tidak dimasukkan bukti ya?"
Pertanyaan itu dipotong Nasrullah sebelum dijawab Rahmadsyah, "Kapan saudara serahkan ke satgas?".
Sebelum Rahmadsyah menjawab, Saldi Isra memotong. Dia lalu menegur kacamata hitam yang dikenakan sejak bersaksi di persidangan.
"Tunggu pak, saya belum selesai. Pak Nasrullah ini sabar banget, tapi begitu saya bertanya tiba-tiba dipotong langsung. Padahal, saya punya waktu juga untuk memuji kacamatanya Pak Rahmadsyah ini. Malam-malam begini masih pakai kaca mata hitam, ini kan luar biasa juga ini," kata Saldi sambil tersenyum.
Berita Terkait
-
Tak Hadirkan Saksi Fakta, KPU Hanya Hadirkan Satu Saksi Ahli di MK
-
Kuasa Hukum KPU: Mana Saksi Prabowo yang Perlu Kita Bantah di MK?
-
TKN: Curhatan Ancaman Saksi Prabowo Sebatas Dramatisasi Belaka
-
Soal Saksi Prabowo, Mendagri: Mustahil 1 Juta KTP Palsu Terjadi di Pilpres
-
Anggap Saksi Prabowo Tak Kuat, KPU Belum Tentu Hadirkan Saksi di Sidang MK
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram