Suara.com - Sebelum menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu State Counsellor Republik Uni Myanmar Aung San Suu Kyi, Sabtu, (22/6/2019).
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengatakan Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya situasi keamanan yang baik untuk terlaksananya repatriasi yang sukarela, aman, dan bermartabat.
"Jika situasi keamanan tidak membaik, maka akan sulit repatriasi yang sukarela, aman dan bermartabat dapat dijalankan,” ujar Jokowi, seperti dikutip keterangan tertulis Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Sabtu (22/6/2019).
Jokowi menuturkan bahwa Indonesia juga berkomitmen untuk berkontribusi terkait penyelesaian isu Rakhine State.
"Indonesia juga memiliki komitmen tinggi untuk terus memberikan kontribusi bagi penyelesaian isu Rakhine State," ucap dia.
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menekankan mengenai pentingnya segera ditindaklanjuti rekomendasi Laporan Preliminary Needs Assesment (PNA). Indonesia, kata Jokowi, siap untuk kembali berkontribusi dalam tindak lanjut rekomendasi Laporan PNA.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan tiba di Bandara Militer Don Mueang, Bangkok, Thailand, pada Sabtu (22/6/2019) sekitar pukul 11.25 waktu setempat.
Saat tiba di Bangkok, Jokowi dan Iriana disambut Deputi Perdana Menteri Thailand Urusan Legal Wissanu Krea-ngam dan Duta Besar Indonesia untuk Thailand Ahmad Rusdi.
Berdasarkan keterangan Bey Machmuddin, agenda Jokowi di hari pertama yakni pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Thailand, State Counsellor Myanmar, dan Perdana Menteri Vietnam yang akan dilaksanakan sebelum pelaksanaan KTT ASEAN ke-34 di Bangkok.
Baca Juga: Komnas HAM Myanmar Serahkan Hasil Investigasi Kematian 7 Warga Rakhine
Dalam kunjungannya, Jokowi didampingi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, dan Duta Besar Indonesia untuk Thailand Ahmad Rusdi.
Berita Terkait
-
Tiba di Bangkok, Ini Agenda Jokowi di Hari Pertama KTT ASEAN
-
Terbang ke Bangkok, Ini Isu yang akan Diperjuangkan Jokowi di KTT ASEAN
-
Komnas HAM Myanmar Serahkan Hasil Investigasi Kematian 7 Warga Rakhine
-
Ungkap Bukti Baru, Amnesti Internasional: Militer Myanmar Langgar HAM
-
Tentara Myanmar Tembak Mati 6 Orang di Rakhine
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
Terkini
-
Segera Punya SLHS! BGN Bakal Tutup Sementara SPPG yang Tak Daftar ke Dinkes
-
Di DPR, Menteri Agama Ungkap Angka Perceraian di Indonesia Turun
-
Kasus Kerangka Kwitang Janggal, Komisi III DPR Usulkan Pembentukan TGPF
-
Dugaan Mark Up Mesin Jahit Rp4 Miliar, Kejari Geledah Kantor Sudin UMKM Jakarta Timur
-
Tangan dan Mulut Terikat! Polisi Ungkap Kronologi Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Tol Jagorawi
-
Kamis Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Cs Tegaskan Tak Gentar
-
Geger di Manokwari! Istri Pegawai Pajak Diculik, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Buru Pelaku
-
Panggilan untuk PNS Terbaik! KPK Buka 6 Jabatan Direktur dan Kepala Biro, Cek Posisinya
-
Diganjar Penghargaan Teladan, Tito Karnavian Beberkan Kunci Sukses Pimpin Negara Kompleks
-
288 Ribu Papan Interaktif Dikirim ke Sekolah, Mendikdasmen Harap Proses Belajar Lebih Inspiratif