Suara.com - Anies : Ada Gagasan Mendalam di Balik Wajah Baru Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut "Wajah Baru Jakarta", bukan hanya slogan bak barang baru, melainkan ada gagasan di baliknya.
Ia pun mencontohkan keberadaan kereta MRT yang beroperasi di Jakarta, ada ide untuk membuat interaksi antar warga.
"Bila anda menyaksikan bangunan MRT, bila anda menyaksikan integrasi transportasi, maka di belakangnya adalah gagasan untuk membuat lebih banyak interaksi antar warga," ujar Anies dalam sambutan pada nalam puncak HUT DKI Jakarta di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (22/6/2019) malam.
Anies juga mengatakan jika warga menyaksikan trotoar yang lebih luas, trotoar yang ramah pada semua, di belakangnya ada gagasan untuk membuat fasilitas publik yang setara bagi semuanya. Siapa saja kata dia dapat kesempatan yang sama.
"Bila anda menyaksikan taman-taman yang muncul di Jakarta. Jangan membayangkan sekadar bangunan fisik. Tapi di belakang itu ada gagasan tentang menjadikan taman-taman sebagai tempat retensi air, tempat untuk berekspresi. Mengapa? Karena taman-taman itu dibangun bersama dengan masyarakat, bukan pemerintah sendiri. Gagasannya lewat masyarakat kok," tutur dia.
"Bila anda menyaksikan dinding-dinding yang bergambar mural. Jangan membayangkan itu sekadar membangun dinding bermural. Tapi bayangkan, ini soal fasilitasi warga dalam membangun kota, di dalam menghias kota. Dan di balik itu ada pesan penting, bahwa kota ini bukan dibangun oleh pemerintah saja, kota ini dibangun oleh seluruh unsur masyarakat yang ada di kota ini," sambungnya.
Tak hanya itu, Anies menyebut pesan penting dari "Wajah Baru Jakarta" tidak hanya melihat bangunan fisiknya yang nampak, namun ada gagasan di baliknya.
"Jangan hanya melihat bangunan fisiknya yang nampak. Tapi di balik itu semua, ada gagasan, ada pesan penting, dan ada tujuan yang hendak dicapai. Bukan sekadar membangun fisiknya, tapi mengubah cara berpikirnya, paradigmanya, cara bekerjanya, sekaligus juga pola interaksinya," ucap dia.
Baca Juga: Warga Duren Sawit Ini Kehilangan Dompet Saat Nikmati Perayaan HUT Jakarta
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pun mengajak warga untuk memperlakukan Jakarta sebagai kanvas untuk semua serta berpartisipasi.
"Kami mengundang kepada seluruh warga. Mari lukis kanvas yang hari ini terbuka untuk seluruh warga Jakarta, yaitu kanvas Ibukota untuk tampil lebih indah, tampil lebih ramah, tampil lebih lestari kepad semuanya," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru