Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebut mengurus Indonesia merupakan hal yang mudah. Hanif mengatakan kuncinya adalah dengan menyelesaikan urusan masyarakat Nadhlatul Ulama (NU).
Hal tersebut dikatakan Hanif saat berpidato dalam acara halal bi halal Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) di gedung PBNU, Senin (24/6/2019) malam.
"Tantangan Indonesia itu hampir sama dengan negara lain, tantangan sosial, pengangguran, dan kemiskinan," ujar Hanif.
Menurut Hanif tiga permasalahan itu akan selesai jika pemerintah menyelesaikan masalah yang sama pada masyarakat NU.
Hanif mengatakan masih banyak anggota NU yang kesulitan secara ekonomi dan memiliki pendidikan terbelakang.
"Ngurus Indonesia ini resepnya enggak susah, ngurus Indonesia ini gampang caranya hanya satu, uruslah NU, kalau NU sudah selesai insya allah Indonesia selesai (dari tantangan), kenapa karena yang melarat siapa?, yang berpendidikan terbelakang siapa?" jelas Hanif.
Meski demikian politikus PKB itu menilai ketiga masalah tersebur sudah membaik saat Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Ia menganggap saat kondisi Indonesia membaik berarti kondisi masyarakat NU juga membaik.
"Ketiga tantangan itu, pas lima tahun dibawah kepemimpinan Pak Jokowi itu alhamdulilah menurun semua, nah kalau ketimpangan menurun penganguran menurun, kesmikinan menurun, itu artinya keadaan NU membaik. Kira-kira begitu," tuturnya.
Pada periode kedua Jokowi, Hanif menyebut Jokowi akan memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di NU. Pemerintah kata Hanif, akan memperkuat gerakan dakwah, ekonomi dan perbaikan SDM NU sebagai solusi tiga masalah tersebut.
Baca Juga: Ketum Golkar: Penambahan Koalisi Jokowi Diputuskan Setelah Putusan MK
"Saya kira tiga isu itu yang menjadi konsetrasi kita semua kedepan, kedepan saya kira NU bisa bersama sama membangun SDM berkualitas," pungkas Hanif.
Berita Terkait
-
Ketua PBNU ke Ma'ruf Amin: Kalau Ingin Indonesia Kuat Ajak NU
-
Indonesia Dukung Penghapusan Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja
-
Indonesia Dorong Pengesahan Deklarasi ILO tentang Kerja Masa Depan
-
Sederhana Banget! Ternyata Ini Sederet Makanan Favorit Jokowi
-
Mustasyar PBNU Tegaskan Khilafah Bukan Ditolak, Tetapi Tertolak Kesepakatan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!