Suara.com - Sebanyak 32 terduga teroris dari Kalimantan Tengah mulai diderasikalisasi. Mereka akan mengikuti program deradikalisasi yang difasilitasi oleh Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan 32 orang tersebut terdiri atas dua keluarga dibawa ke Jakarta. Sebab di Kalteng tidak tersedia fasilitas yang memadai untuk melaksanakan program deradikalisasi secara efektif.
"Di Kalteng kesulitannya tidak ada program yang cukup untuk melakukan program deradikalisasi khusus. Orang-orang ini sudah tercuci otaknya, penangannya harus penanganan khusus," ujar Dedi di Mabes Polri Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Mereka sebagian besar anak-anak dan dua orang dewasa yang dinyatakan sebagai saksi. Mereka diboyong ke Jakarta untuk melakukan program deradikalisasi dengan BNPT agar tidak terlampau jauh terpapar radikalisme.
Sementara, Polri menyatakan telah mengamankan dua tersangka dari para terduga teroris yang terlibat langsung dalam Jamaah Ansharut Daulah yang berafiliasi dengan ISIS berdasarkan bukti dari alat komunikasi dan transaksi perbankan.
"Selain dia mengembangkan ajaran radikal ISIS, dia juga akan memobilisasi masa setelah dia mendapatkan pengikut melakukan tindakan-tindakan amaliyah yang ada di Jawa, khususnya di Jakarta," ujar Dedi.
Sebelumnya, 34 terduga teroris, diantaranya termasuk laki-laki dewasa, perempuan dewasa dan sisanya anak-anak ditangkap Densus 88 Antiteror di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Mereka dibawa ke Jakarta menggunakan kapal laut melewati rute Pangkalan Bun, Pontianak, Semarang dan tiba di Jakarta untuk mengikuti program deradikalisasi. (Antara)
Baca Juga: Ngeri, Anak-anak Dijadikan Pelaku Bom Bunuh Diri Teroris Boko Haram
Berita Terkait
-
Pansel Cegah Anggota KPK Radikal Lewat Uji Psikologi Klinis
-
Bertambah! 34 Teroris Ditangkap di Calon Ibu Kota Negara, Palangka Raya
-
Kesaksian Warga Saat Densus 88 Tangkap 4 Terduga Teroris di Bekasi
-
2 Teroris Ahli Bom Aceh Mengasingkan Diri di Kalteng, Lalu Mau ke Jakarta
-
Densus 88 Tangkap 4 Teroris di Bekasi, Polisi Dalami Jaringan Teror
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor