Suara.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengklaim sudah menindaklanjuti temuan bahwa beberapa Perguruan Tinggi Negeri atau PTN di Indonesia sudah disusupi kelompok Islam transnasional. Dia menegaskan agar semua diberantas.
Ryamizard mengaku sudah memanggil ratusan rektor dari berbagai PTN untuk menegaskan setiap kegiatan mahasiswa harus diawasi, terlebih kegiatan yang terindikasi menyimpang dari nilai Pancasila.
"Kan itu (sudah) saya panggil itu namanya rektor-rektor, ada berapa ratus itu. Saya panggil ini jangan terulang lagi. Dengan jabatan apa yang berkaitan dengan Pancasila dia dipertanyakan. Berarti dia tidak mau bangsa ini satu. Berarti dia mau bangsa ini terpecah-pecah. Tidak boleh," tegas Ryamizard usai halal bihalal Kemenhan di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019).
Hanya saja, dia tidak menjelaskan kapan pertemuan itu digelar. Namun mantan Kepala Satuan Angkatan Darat (KSAD) itu menegaskan ideologi yang harus ditanamkan di Indonesia adalah Pancasila.
"Kalau kita mencintai bangsa dan negara ini kan pegang perekatnya. Apa perekatnya, Pancasila. Pancasila itu bukan agama. Agama sudah jelas. Lakum dinnukum waliyadin. Terserah lah yang penting kita satu," tegasnya.
Sebelumnya, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta dalam penelitiannya menemukan bahwa ada kelompok Islam eksklusif transnasional di 8 PTN. Pergerakan ini dikhawatirkan bisa menumbuhkan radikalisme di kalangan mahasiswa.
Peneliti LPPM Unusia, Naeni Amanulloh menyebut delapan kampus tersebut ialah UNS Surakarta, IAIN Surakarta, UNDIP Semarang, UNNES Semarang, UGM Yogyakarta, UNY Yogyakarta, Unsoed Purwokerto, dan IAIN Purwokerto.
Dia membagi kelompok Islam menjadi tiga, yakni Salafi, Tarbiyah, dan Gema Pembebasan (HTI).
Baca Juga: UNUSIA Minta PTN Berantas Organisasi Mahasiswa Radikalisme di Kampus
Berita Terkait
-
UNDIP Tolak Komentar Riset Ada Kelompok Islam Trans Nasional di Kampusnya
-
UNNES Jawab Riset Ada Kelompok Islam Trans Nasional di Kampusnya
-
UNY Diduga Terpapar Islam Radikal, Rektor: Saya Ragukan Penelitian Itu
-
Ustaz Felix Siauw: Wajah Saya Unyu-unyu, Masih Dikira Radikal
-
Ustaz Felix Siauw Jadi Ceramah di Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?