Suara.com - Massa dari sejumlah kelompok yang menggelar aksi di sekitaran Mahkamah Konstitusi, Kamis (27/6), akan melakukan pelaporan ke Komnas HAM, Jumat (28/6/2019).
Mereka mau melaporkan perihal petugas banyaknya Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia saat perhelatan Pemilu 2019.
Pantauan Suara.com di Komnas HAM, sejumlah orang dari ormas tersebut sudah mulai berdatangan. Namun, belum ada tanda mereka akan menggelar aksi unjuk rasa.
Jumlah orang yang berkumpul juga tidak banyak. Mereka juga tidak membawa atribut aksi.
Namun, petugas kepolisian terlihat bersiaga di sekitar gedung Komnas HAM. Kepolisian bersiap di bagian dalam dan luar gedung.
Pentolan FPI yang ikut dalam rombongan massa itu, Asep SyarifudinSufah, tampak terlihat di sekitar Masjid Sunda Kelapa. Sementara politikus Partai Bulan Bintang, Ahmad Yani, sudah berada di Komnas HAM.
Beberapa peralatan pengaman juga disiagakan oleh kepolisian. Di antaranya mobil meriam air dan barakuda. Perlengkapan petugas seperti tembakan gas air mata dan tameng beserta pakaian lengkapnya juga disiapkan.
Kamis (27/6) kemarin, massa yang sama menggelar aksi di sekitaran gedung MK, saat majelis hakim bersidang membacakan putusan sengketa hasil Pilpres 2019.
Dalam putusannya yang dibacakan Kamis malam sekitar pukul 21.00 WIB, MK menolak seluruh permohonan Prabowo – Sandiaga. Sementara massa membubarkan diri Kamis sore, pukul 17.00 WIB.
Baca Juga: Sebelum Demo di Komnas HAM, Massa FPI Salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa
Sebelumnya, saat aksi di MK berakhir, Ketua Umum FPI Sobri Lubis mengimbau massa untuk kembali melakukan aksi esok, Jumat.
Namun aksi kali ini bertujuan untuk melaporkan kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan korban aksi 21-22 Mei.
Berita Terkait
-
Sebelum Demo di Komnas HAM, Massa FPI Salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa
-
KPU Kutip Kaidah Fikih Pascaputusan MK, Begini Bunyinya
-
Menang Pilpres, Jokowi Dapat 3 Tugas Penting dari Pakar Hukum Tata Negara
-
Perludem Minta Prabowo cs Legowo Terima Jokowi Menang Pilpres 2019
-
Gugatan Prabowo Ditolak, Ramai Tagar #RakyatTolakPutusanMK di Medsos
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru